BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Mungkin tak banyak orang yang mengetahui masa lalu Kepala Daerah Provinsi Kalsel periode 2016-2021 ini pernah mengalami jadi seorang tukang ojek di masa mudanya.
Bahkan tak hanya itu, pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Jhonlin Sasangga Banua ini sebelumnya juga pernah menjadi tukang parkir.
Lebih mengharukan lagi, pria yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalsel sejak 2017 lalu itu juga pernah menjadi seorang gelandangan, tidur di Pasar Lima Banjarmasin beralaskan kotak, hingga pernah memakan buah langsat busuk.
Sebuah pengakuan haru ini disampaikan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dihadapan ratusan para guru saat membuka acara Silaturahmi PGRI Kalsel, di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, Rabu (20/2/2019) pagi.
“Mungkin buhan pian kada kawa membayangkan melihat riwayat kehidupan ulun bahari, jadi tukang ojek, tukang parkir, penjaga malam, buruh toko, buruh pelabuhan, gelandangan, pernah juga mengalami tidur di pasar lima di atas kotak, pernah makan langsat buruk, tetapi ulun hari ini bisa berdiri seperti ini karena adanya bapak dan ibu guru yang memberikan ilmunya,” tutur alumni Uniska Banjarmasin ini.
Seperti yang dikatakan Ketua PGRI Kalsel, dikisahknnya, ketika mendapatkan penghargaan Dwija Praja Nugraha 2018, dirinya berupaya agar tetap terlihat tegar menerima penghargaan dari Pengurus Besar PGRI yang diserahkan Presiden Jokowi, di Jakarta, waktu itu.
“Padahal sebenarnya dalam hati saya menangis, bukan menangis karena cengeng tetapi karena terharu atas anugerah yang luar biasa,” ungkap gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu.
Seperti disampaikan Ketua PGRI Kalsel, Muhammad Hatta sebelumnya, Gubernur Kalsel merupakan salah satu dari dua gubernur yang dianugerahi penghargaan Dwija Praja Nugraha 2018, 1 Desember 2018 lalu. (ykw/dny)