Ribuan jamaah mulai memadati Kota Martapura menjelang peringatan Haul Abah Guru Sekumpul yang akan digelar Minggu ini. Di tengah antusiasme jamaah, ada kisah unik dari dua pengembara asal Jawa Barat yang sempat ditemui reporter koranbanjar.net pada pada Rabu (1/1/2024). Mereka berangkat dari rumah hanya berjalan kaki.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Pria asal Cirebon Aji dan Nandar warga Subang, Jawa Barat menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki untuk menghadiri haul dan berziarah ke Sekumpul.
Aji yang telah mengembara selama lima tahun melintasi berbagai daerah di Indonesia, mengatakan bahwa perjalanan ini menjadi puncak dari tirakatnya.
“Saya ingin menutup perjalanan ini di Sekumpul. Selain itu, ada kemiripan corak Islam antara Jawa Barat dan Kalimantan Selatan, terutama dalam tasawuf,” ujar Aji.
Ia menjelaskan bahwa hubungan itu tak lepas dari sosok Syekh Nawawi Al-Bantani, ulama besar asal Banten, yang memiliki sanad keilmuan dengan Syekh Syihabuddin Al-Banjari, anak dari Syekh Arsyad Al-Banjari, tokoh besar Kalimantan Selatan.
Rekan perjalanannya, Nandar, juga memiliki alasan khusus untuk menghadiri haul ini.
“Nama Abah Guru Sekumpul sudah sangat dikenal di Jawa Barat. Kami sering mendengar kisah tentang beliau dari para guru kami di sana. Itulah yang mendorong kami berangkat jauh-jauh ke sini,” kata Nandar.
Perjalanan mereka dimulai dari Jawa Barat, berjalan kaki menuju Surabaya, lalu menyeberang ke Kalimantan melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah bersandar di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, mereka akhirnya tiba di Martapura dengan selamat. Saat ini, keduanya menginap di Pelataran Masjid Syi’arussolihin, Jalan Sekumpul (Masjid Pancasila).
Kisah inspiratif Aji dan Nandar menjadi salah satu bukti nyata betapa besar kecintaan umat terhadap sosok Abah Guru Sekumpul. Haul ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga ajang persaudaraan yang mempertemukan jamaah dari berbagai daerah dengan latar belakang yang beragam. (mj-36/sir)