Religi

Ribuan Jemaah Padati Jalan, Suasana Penuh Khidmat Selimuti Kawasan Kubah Habib Basirih di Haul ke-78

70
×

Ribuan Jemaah Padati Jalan, Suasana Penuh Khidmat Selimuti Kawasan Kubah Habib Basirih di Haul ke-78

Sebarkan artikel ini
Ribuan Jemaah dari berbagai wilayah padati sepanjang jalan Teluk Tiram Darat Banjarmasin hingga menuju Kubah Habib Basirih di haul ke-78, Sabtu (28/11/2024). (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Suasana penuh khidmat menyelimuti kawasan Kubah Habib Hamid bin Abbas Bahasyim, atau yang akrab dikenal sebagai Habib Basirih, pada peringatan haul ke-78.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Dari pengamatan koranbanjar.net, Sabtu (30/11/2024) sepanjang kawasan Jalan Teluk Tiram Darat hingga menuju Kampung Keramat Kubah Habib Basirih dipadati ribuan jemaah yang datang dari berbagai wilayah.

Mereka bukan hanya berasal dari Kota Banjarmasin, tetapi juga dari luar daerah, berbondong-bondong hadir sejak pagi hari.

Sejak pukul 07.00 Wita, kawasan Jalan Keramat, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat ini sudah mulai dipadati jemaah.

Transportasi darat hingga sungai menjadi andalan mereka untuk mencapai lokasi haul, menambah semarak suasana di sekitar kubah yang menjadi ikon religi Kota Banjarmasin itu.

Meski jalur menuju lokasi sempat macet karena berbarengan dengan lalu lintas angkutan berat, semangat para jemaah tidak surut.

Haji Sadur seorang jemaah asal Pelaihari menceritakan perjalanannya bersama keluarga untuk menghadiri acara ini.

“Kami berangkat dari Pelaihari subuh tadi, sampai di sini pas sudah dimulai tahlilan. Walaupun macet, tetap senang bisa hadir,” ungkap Haji Sadur dengan wajah tampak sangat bahagia.

Ribuan jemaah tampak khidmat mengikuti haul ke-78 Habib Basirih. (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Hal senada disampaikan Wardah jemaah asal Sungai Tabuk Kabupaten Banjar yang mengetahui acara ini dari media sosial.

“Kami sekeluarga berangkat sekitar pukul delapan pagi dan tahu info haul dari medsos, jadi persiapannya lebih awal,” tuturnya.

Acara puncak haul dimulai pukul 09.00 Wita dengan diisi oleh rangkaian doa bersama dan tahlilan. Meskipun berlangsung di tengah kepadatan, suasana tetap kondusif.

Kehadiran jemaah dari berbagai daerah juga menjadi bukti bahwa haul Habib Basirih telah menjadi tradisi yang melekat di hati masyarakat.

Transportasi sungai pun menjadi pilihan alternatif bagi sebagian jemaah, menawarkan pemandangan ikonik Sungai Martapura dalam perjalanan menuju kubah.

Tradisi ini sekaligus memperlihatkan kearifan lokal masyarakat yang masih memanfaatkan potensi sungai sebagai jalur transportasi utama.

Masyarakat berharap tradisi ini terus terjaga sebagai wujud kecintaan terhadap para ulama dan tokoh agama yang telah menjadi panutan.

Dengan ribuan jemaah yang memadati kawasan Kubah Habib Basirih, acara haul ke-78 ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya menjaga tradisi religius, sekaligus menjadikan kebersamaan sebagai fondasi kehidupan masyarakat. (yon/bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *