Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Religi

12 Adab Terhadap Kedua Orang Tua, Bicara Dengan Nada Lebih Tinggi sering Dilanggar

Avatar
4456
×

12 Adab Terhadap Kedua Orang Tua, Bicara Dengan Nada Lebih Tinggi sering Dilanggar

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI - Adab terhadap kedua orang tua dalam Islam.
ILUSTRASI - Adab terhadap kedua orang tua dalam Islam.
  1. Meminta Maaf

Sebagai seorang anak, hendaknya kita selalu memint maaf kepada orang tua jika kita telah berbuat salah. Sebagaimana yang dicontohkan saudara Yusuf As, meminta maaf kepada orang tua mereka ketika berbuat salah.

يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)“. (QS. Yusuf [12] : 97)

  1. Selalu Berkata Baik

Meskipun orang tua mencela atau berkata buruk pada kita, hendaknya kita selalu membalas dengan perkataan yang baik. Sebagaimana telah diperintahkan Allah SWT;

“Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”.” (QS. Al Isro’ [17] : 23)

Ibnu Katsir mengatakan, “Janganlah engkau memperdengarkan pada keduanya kata-kata yang buruk. Bahkan jangan pula mendengarkan kepada mereka kata ‘uf’ (menggerutu) padahal kata tersebut adalah sepaling rendah dari kata-kata yang jelek.”

  1. Menafkahi Orang Tua

 Jika orang tua meminta sesuatu kepada kita dan tidak bertentangan dengan Islam, maka berikanlah. Jangan pernah takut untuk kehabisan harta karena itu merupakan salah satu adab dan jalan berbakti kepada orang tua.

Dari Jabir bin Abdillah, bahwa seorang berkata,

“Wahai Rasulullah sesungguhnya aku mempunyai harta dan anak, sedangkan bapakku ingin menghabiskan hartaku.” Maka beliau bersabda, “Engkau dan hartamu adalah milik bapakmu. (H.R.Ibnu Majah)

  1. Selalu Mendoakan

Sebagai seorang anak hendaknya kita selalu mendoakan orang tua sebagaimana yang telah diajarkan Allah melalui Al Qur’an,

وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ

“Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.” (QS. At Taubah [9] : 114)

  1. Menjaga Silaturahmi

Meskipun kita telah dewasa dan memiliki keluarga, namun sebagai seorang anak, kita wajib untuk menyambung silaturahmi dengan orang tua. Dari Asma’ binti Abu Bakar berkata,

“Ibuku pernah datang kepadaku dalam keadaan musyrik di masa Quraisy ketika Beliau mengadakan perjanjian (damai) dengan mereka, lalu aku meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku berkata, “Wahai Rasulullah, ibuku datang kepadaku karena berharap (bertemu) denganku. Bolehkah aku sambung (hubungan) dengan ibuku?” Beliau menjawab, “Ya. Sambunglah (hubungan) dengan ibumu.” (HR. Muslim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh