Terdampak PPKM, Pengelola Wahana Bermain di Taman Van Der Pijl Terpaksa Harus Jual Motor

Taman Van Der Pijl Kota Banjarbaru. (Foto: Juwita/koranbanjar.net)

Terdampak PPKM atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, berpengaruh besar tingkat kunjungan wisatawan di Taman Van Der Pijl Banjarbaru, semakin sepi. Ironisnya,  perekonomian pengelola wahana bermain di tempat tersebut hingga terpaksa harus menjual motor untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

BANJARBARU,koranbanjar.net –  Hal itu diungkapkan salah satu pengelola wahana bermain Popi, Sabtu (25/9/2021) siang.

Ia menyediakan wahana permainan go-car, skuter dan pancingan, penghasilannya selama PPKM berkurang sekitar 70 persen dan selama 3 bulan belakangan tutup lantaran mengikuti aturan pemerintah.

“Sekarang nyari duit susah, buat makan sehari-hari aja suka kekurangan belum lagi kebutuhan anak, jadi ya terpaksa apa aja dijual untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, sampai saya rela jual motor,” ungkapnya.

Popi menambahkan, merosotnya penghasilan yang didapat juga menyebabkan dirinya menunggak tagihan rumah selama 2 bulan.

“Tunggakan rumah sudah 2 bulan, Saya mau bayar pakai apa, buat makan aja susah,” ucapnya.

Hal serupa juga disampaikan pengelola wahana lain, Lia menceritakan, modal usaha untuk menyediakan wahana bermain juga tidak sedikit. Untuk permainan becak saja Rp2 juta per unitnya.

“Kemudian menyediakan permainan masak-masakan, bak pasir dan lainnya bisa sampai puluhan juta,” tuturnya.

Kata dia, selama PPKM penghasilan turun drastis membuat ia juga harus menjual barang berharga seperti kalung dan gelang emas untuk kebutuhan sehari-hari.

Ia berharap, pandemi Covid-19 cepat berakhir agar pengunjung ramai berdatangan sehingga pendapatan bisa kembali melonjak.

“Sekarang kami bisa buka kembali aja sudah seneng Alhamdulillah, jadi kami berharap agar pandemi cepat berakhir lah sehingga pengunjung bisa ramai berdatangan,” harapnya. (jwt/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *