Pantang mengemis selagi bisa berusaha, itulah prinsip yang membuat pedagang BBM eceran, Andre di Jalan Sultan Adam, Kota Martapura, Kalimantan Selatan ini terus berjualan selama 11 tahun dengan keterbatasan fisik layaknya manusia normal lainnya.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Pedagang BBM ecrena, Andre (36), warga asal Rantau, Kabupaten Tapin, yang kini tinggal di Jalan Sultan Adam, Kecamatan Martapura, tidak jauh dari lokasi dia berjualan.
Andre sudah berjualan di kawasan Jalan Sultan Adam, dari tahun 2010 hingga 2021 atau sekitar 11 tahun. Awalnya hanya berjualan BBM jenis premium, kemudian bertambah dengan Pertalite hingga Pertamax. Dia berjualan dari pagi pukul 09.00 hingga pukul 17.30 WITA tanpa bantuan siapa pun.
“Saya berjualan dari ikut orang sampai dengan modal sendiri. Itupun, minyak (BBM) yang dibeli dari orang, tidak mencari minyak sendiri ke pom (SPBU),” ujarnya.
Andre mengungkapkan, dia sudah memiliki istri yang juga mengalami cacat fisik, akan tetapi tetap bisa makan dari keringat sendiri.
Andre membawa dagangan dengan menggunakan gerobak, BBM yang akan dijual sudah di-isi dalam botol dengan takaran tertentu, dan disiapkan sebelumnya dari rumah.
Diakui, walaupun memiliki keterbatasan fisik, dia tidak menyerah untuk tetap mengais rezeki tanpa meminta (mengemis) dari orang lain. “Selagi bisa berusaha buat apa meminta (mengemis),” ucapnya.
“Alhamdulillah dari dulu sampai sekarang, berjualan tidak pernah tidak laku, semoga selalu mendapatkan rezeki yang luas, agar bisa membahagiakan keluarga,” harap Andre.(mj-40/sir)