Sebagai salah satu orang terdekat, kematian Nadjmi Adhani akibat Covid-19 meninggalkan kenangan tersendiri bagi Wakil Wali Kota (Wawali) Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan. Bagi pria yang akrab disapa Jaya itu, Nadjmi bukan hanya sekedar sahabat, namun merupakan salah satu putra terbaik yang dimiliki Kalimantan Selatan.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Jaya menceritakan, Nadjmi sudah menjadi sahabatnya sejak mereka duduk di bangku SMA 1 Mulawarman Banjarmasin.
“Saya sebagai wakil wali kota sekaligus sahabatnya tentu sangat merasa kehilangan sekali. Saya menyebut beliau itu dingsanak (bahasa Banjar, red) atau saudara dunia akhirat,” ujar Jaya kepada wartawan, di RSUD Ulin Banjarmasin, Senin (10/8/2020), sebelum jenazah Nadjmi disalatkan.
Padahal, sebelum Nadjmi dinyatakan meninggal di RSUD Ulin Banjarmasin, Senin (10/8/2020) dini hari, Jaya sempat optimis sahabatnya itu bisa kembali sehat.
“Sebenarnya beliau (Nadjmi Adhani) sudah bisa berkomunikasi lewat Whatsapp. Kemudian saya juga memperhatikan beliau beberapa kali nge-like (menyukai) status di Facebook warga Banjarbaru atau sahabat beliau. Tentu kami merasa optimis,” ceritanya.
Namun pada akhirnya, kata dia, sebagai umat Muslim kita harus menerima kenyataan bahwa takdir Allah yang terbaik. “Kami yakin bersaksi bahwa beliau (Nadjmi Adhani) adalah pemimpin terbaik, dan salah satu putra terbaik di Kalsel,” sambungnya.
Baca juga:
Sebelum Meninggal, Nadjmi Adhani Alami Desaturasi
Jenazah Almarhum Nadjmi Adhani Dimakamkan di Taman Makam Bahagia
Selain sahabat dan sosok pemimpin terbaik, Jaya menilai Wali Kota Banjarbaru itu adalah seorang ayah sekaligus suami yang amat bertanggung jawab kepada istri, Ririn Kartika Rini.
Nadjmi Adhani juga sosok pria pekerja keras dan senang berbuat baik. “Sejak SMA, beliau orang yang memang pekerja keras, pertama dalam berbuat kebaikan melayani masyarakat,” tuturnya.
Baca juga:
Walikota Nadjmi Adhani Meninggal, UAS; Semoga Husnulkhatimah
Nadjmi, Kepala Daerah Ketiga di Indonesia yang Meninggal Karena Covid-19
Nadjmi Adhani merupakan alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Daerah Negeri (STPDN) tahun 1991 (sekarang IPDN). Sebelum menjabat Wali Kota Banjarbaru, kariernya di pemerintahan ia rintis mulai dari jabatan lurah. Bahkan ia pernah menjabat lurah di 13 kelurahan, dan sebagai camat di dua kecamatan.
“Terakhir di Kecamatan Landasan Ulin. Kemudian kami berdua maju mencalonkan sebagai Wali Kota dan Wawali Kota Banjarbaru pada 2015. Insya Allah persahabatan kami banyak kebaikan, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kenangnya.
Baca juga:
In Memoriam Walikota Nadjmi Adhani: Selalu Memikirkan Warga
Pesan Terakhir Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani
Jaya mengisahkan, sehari sebelum wafat, Almarhum Nadjmi sempat berpesan kepada masyarakat agar disiplin melaksanakan protokol kesehatan supaya tidak ada yang sakit lagi.
“Beliau sangat bersemangat, begitu banyak prestasi yang beliau ukir selama beliau memimpin Banjarbaru. Kalau kita mencintai dan sayang sama beliau, jagalah kesehatan, laksanakan protokol kesehatan yang beliau sampaikan ketika beliau mau masuk RSUD Ulin Banjarmasin,” pesan Jaya. (ags/dny)