PT Liga Indonesia Baru (LIB) tengah menggodok kemungkinan tim peserta Liga 2 musim ini menggunakan pemain asing. Namun, wacana itu disebut LIB sangat bergantung oleh keputusan PSSI.
KORANBANJAR – LIB selaku operator Liga 1 dan Liga 2 mengatakan siap mengaplikasikan penggunaan pemain asing di kompetisi kasta kedua sepakbola Tanah Air itu. Namun, hal tersebut hanya akan terwujud apabila PSSI selaku federasi sepakbola nasional menyetujui wacana yang ada.
Dorongan agar Liga 2 memberbolehkan pemain asing memang tengah masif. Usulan itu datang dari Sriwijaya FC dengan menyurati langsung PSSI. Penggunaan pemain asing di kompetisi kasta kedua sejatinya bukan barang asing. Beberapa Negara Asia Tenggara pun memberlakukan aturan tersebut.
“Nah itu PSSI nanti yang memutuskan. Usulannya kepada PSSI bukan kepada PT LIB. Kalau PSSI mengizinkan Liga 2 memakai pemain asing, kami siap untuk menjalankan,” kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita saat dihubungi oleh awak media, Jumat (30/4/2021).
Adapun Akhmad Hadian juga bicara soal kepastian digelarnya Liga 2. Menurutnya, Liga 2 bakal berjalan dua pekan setelah Liga 1 musim ini digulirkan.
“Kalau Liga 1 mulai 3 Juli, kami merancang bagaimana kalau Liga 2 digelar dua pekan setelah kick-off Liga 1. Tapi ini belum ditetapkan. Kira-kira begitulah, tak lama setelah Liga 1,” pungkasnya.
Liga 2 diprediksi bakal jadi kompetisi yang tak kalah menarik dari Liga 1. Hal itu menyusul banyaknya klub-klub peserta yang diakuisisi pesohor Tanah Air.
Anak Presiden Joko Widodo, Kesang Pangarep diketahui memiliki 40 persen saham Persis Solo. Sementara Raffi Ahmad dan pengusaha Rudy Salim telah resmi mengakuisisi Cilegon United.
Suntikan dana segar dari para pesohor itu semakin memeriahkan gelaran Liga 2, mengingat klub-klub lama langganan Liga 1 pun akan tampil di kompetisi ini seperti Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Semen Padang, Badak Lampung hingga PSMS Medan. (suara.com)
