Ayu Megawati menceritakan perjalanan karirnya, memulai bisnis mahar pernikahan. Sejak tahun 2016, ia mengikuti kursus lalu memberanikan diri untuk menawarkan produk miliknya itu ke teman-temannya.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Hingga akhirnya banyak yang berminat, lalu mulai membuka toko sendiri sejak tiga tahun belakangan. Kini omzet yang didapat sekitar Rp 20 juta.
Toko maharnya berada di Jalan Barjad, Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Kata dia, mahar pernikahan identik dengan emas atau uang. Bahkan, seringkali dibalik bentuk-bentuk mahar yang unik juga terselip cerita yang unik pada tiap calon pengantin.
Salah satunya, mahar berbentuk mangga atas permintaan calon pengantin. Ayu membeberkan, pasangan tersebut bertemu dan memulai kisah cintanya di toko mangga.
Adapun, jenis mahar lainnya yang ia jual seperti mahar koin, mahar rastik, mahar masjid, mahar siluet, mahar akrilik, mahar eksavator dan lain-lain.
Selain mahar, di tokonya juga tersedia hantaran, parsel balon, undangan, dan berbagai macam jenis souvernir lainnya.
Kata dia, produk maharnya ini sudah sampai ke luar daerah, “Yang pesan sudah sampai luar daerah, paling jauh daerah Kalimantan Tengah,” terangnya, Senin (11/06/2021).
Namun sayang, selama pandemi ini dirinya mengalami dampak. Berkurangnya pemesanan daripada biasanya hingga 50 persen.
“Biasanya sebulan kami bikin mahar 20 sampai 30, sekarang sebulan paling banyak 10 gitu,” pungkasnya.
Dikutip dari m.fimela.com, berikut tips kiat sukses menjadi pengusaha mahar pernikahan:
1. Update trend terkini seputar pernak-pernik seserahan
2. Amati harga yang ditawarkan oleh pesaing
3. Perhatikan cara pemasaran. (MJ-37/YKW)