Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Feature

Guru Ngaji Asal Barabai Ini Mengajar Selama 21 Tahun Tanpa Minta Upah, Meski Pakai Lampu Teplok

Avatar
1388
×

Guru Ngaji Asal Barabai Ini Mengajar Selama 21 Tahun Tanpa Minta Upah, Meski Pakai Lampu Teplok

Sebarkan artikel ini
SHOLAT – Anak-anak murid Syahriansyah melaksanakan sholat berjamaah.(foto: ramli)
SHOLAT – Anak-anak murid Syahriansyah melaksanakan sholat berjamaah.(foto: ramli)

Guru mengaji asal Kampung Pagat Sarigading, Desa Banua Binjai, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel sungguh berhati mulia. Selama 21 tahun dia mengajari anak-anak di kampungnya agar bisa membaca Alqur’an tanpa upah sepeser pun.

BARABAI, koranbanjar.net – Guru ngaji ini bernama Syahriansyah (54), dia hanya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan pangkat cuma golongan II. Syahriansyah mengabdikan diri di tengah masyarakat sebagai guru ngaji sejak 21 tahun silam, bahkan sejak rumahnya belum dialiri listrik.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Layaknya di sekolah TPA (Taman Pendidikan Alqur’an), dia mengajar mengaji setiap hari lepas salat magrib di rumahnya yang tidak begitu besar. Sebelum melakukan aktifitas mengajar ngaji, dia jua mengajak santrinya untuk salat magrib berjamaah di ruang tamu rumahnya.

Jauh sebelum menjadi seorang PNS atau 21 tahun sebelumnya, guru ngaji Syahriansyah menyiapkan waktu dan tepat mengajari mengaji di rumahnya tanpa penerangan yang layak, melainkan hanya menggunakan lampu teplok atau penerangan api yang terbuat dari botol kaca yang dikasih sumbu.

“Tapi sejak tahun 2002 rumah kami sudah dialiri listrik, sehingga lebih mudah untuk mengajari mengaji,” kata Guru Ngaji, Syahriansyah.

GURU NGAJI – Syahriansyah seorang guru ngaji yang tanpa pamrih asal Kota Barabai, Kalsel. (foto: ramli)
GURU NGAJI – Syahriansyah seorang guru ngaji yang tanpa pamrih asal Kota Barabai, Kalsel. (foto: ramli)

Selama lebih dari 21 tahun pula, guru ngaji ini mengabdikan diri di masyarakat tidak pernah meminta bayaran sepeserpun kepada keluarga murid-muridnya.

Menjadi guru ngaji untuk anak-anak berumur 7 hingga 15 tahun merupakan tantangan tersendiri bagi Syahriansyah.
Murid-muridnya sekarang merupakan generasi kedua, generasi pertama merupakan orang tua murid-muridnya tersebut, bahkan muridnya sudah ada yang menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara), perawat hingga seorang TNI.

“Dari dulu hingga sekarang saya tidak pernah meminta bayaran sepeserpun untuk murid saya, tidak pernah meminta namun sering sekali diberi orang tua mereka seperti pakaian muslim, sarung, baju Koko, kupiah (peci), sajadah dan lain-lain,” ujarnya kepada koranbanjar.net saat berkunjung ke rumahnya, Jum’at ( 24/9/2021 ) sekitar pukul 18.30 WITA.

Sebelum menjadi seorang PNS Syahriansyah mengaku hanya sebagai guru honorer di sebuah sekolah dasar dengan gaji Rp300.000 perbulan, dari situlah dia dan keluarganya menggantungkan hidup.

Kemudian, sejak tahun 2017 dia diangkat menjadi PNS, dan tidak mengurangi niatnya untuk tetap memberikan ilmu kepada murid-muridnya, mulai dari pelajaran Aqidah Akhlak hingga ilmu fiqih juga diajarkan.

Pantauan koranbanjar.net di rumah guru ngaji ini, tidak kurang dari 10 murid yang belajar ngaji sedang mengikuti kegiatan belajar hingga membaca ilmu fiqih yang dia ajarkan.(mj-41/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh