Calon Bupati Zairullah Azhar mengantongi dua program besar dalam memperebutkan kursi nomor satu Tanah Bumbu (Tanbu) pada Pilkada 2020. Dua program besar itu adalah pembangunan bendungan Kusan Hulu, dan pengembangan Pariwisata di pesisir pantai.
TANAH BUMBU, koranbanjar.net – Hal itu ia sampaikan saat berkunjung menemui masyarakat Pagatan, belum lama ini. Dua program itu ia janjikan bakal dijalankan jika ia terpilih sebaga Bupati Tanbu pada Pilkada serentak nanti.
Zairullah yang berpasangan dengan calon Wakil Bupati Tanbu Muhammad Rusli itu menyampaikan, pada pembangunan bendungan di Kusan Hulu, ia berencana menghidupkan saluran air untuk pertanian, persawahan, hingga perkebunan. Bahkan mantan bupati pertama Tanbu itu berani berjanji tidak akan ada banjir.
Selain itu , dikatakannya, bendungan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata. “Program besar ini adalah hasil sebuah harapan dan doa masyarakat serta para orang tua. Sudah saatnya kemiskinan harus kita rubah menjadi kekayaan,” katanya.
Menurut dia, jika bendungan Kusan Hulu berhasil diwujudkan, maka sektor pertanian dan persawahan bisa berkembang lebih subur. “Tidak kalah pentingnya, air ini akan menjadi sumber tenaga listrik yang besarnya itu tidak kalah seperti di Riam Kanan,” ujarnya.
Sumber tenanga listrik tersebut nantinya ia harapkan tidak hanya mampu mengaliri Tanah Bumbu, tetapi juga dapat disalurkan ke seluruh wilayah Kalsel, bahkan hingga calon ibu kota baru negara, Paser Penajam, Kaltim.
Baca juga: Tiga Kandidat Pilkada Tanbu Kantongi Nomor Urut, Berikut Informasinya
“Ini nantinya tentu akan membanggakan, dan ini akan sangat menguntungkan anak muda di Kalsel, karena ada listrik berkemampuan sangat kuat dan tidak akan mati-mati,” kata mantan anggota DPR RI itu.
Terkait potensi lainnya, calon bupati nomor urut 3 itu menilai, Tanbu memiliki kekayaan alam yang ada di pantainya. Tercatat, sepanjang 165 Kilometer pesisir pantai dari Sungai Danau hingga Batulicin dapat dikembangkan secara luar biasa. Potensi yang dimaksud adalah pembuatan kapal nelayan.
Baca juga: Pilkada Tanbu, Pengamat: Faktor Usia Tak Menentukan
“Di Tanbu paling besar itu 40 ton saja, harganya paling mahal 5 miliar rupiah. Tetapi kalau nanti kita akan buat kapal nelayan yang besarnya 8.800 ton, polstreet-nya 8.000 ton. Mencari ikannya bukan di sini, tapi nanti di laut lepas,” ungkapnya.
Dari pembuatan kapal itu, tambah dia, Tanbu bisa mendapat tambahan APBD yang bisa digunakan untuk perbaikan sarana dan prasarana, seperti jalan rusak, pembangunan pasar, hingga fasilitas olahraga. (ags/dny)
