Religi  

Banyak Warga dan Pengunjung Mengalami Hal Aneh di Benteng Madang

FEATURE, KORANBANJAR.NET – Puas mengamati Benteng Madang seraya mendengar kisah Mardi, dengan hati-hati dan perhitungan yang lebih teliti kami menuruni anak tangga kembali. Hasilnya, penulis menemui hitungan angka 417 ketika tepat menginjak di akhir anak tanggga, yang merupakan anak tangga pertama kami tapaki saat menaikinya beberapa jam sebelumnya.

Laporan Jurnalis KoranBanjar.Net, MUHAMMAD HIDAYAT, Hulu Sungai Selatan

Artinya, kami kehilangan dua anak tangga. Sulit dipercaya memang, namun begitulah adanya.

Selesai mengunjungi Benteng Madang, sambil menuju jalan pulang sore itu, Mardi melanjutkan kisahnya mengenai hal mistis yang sering dialami para pengunjung Benteng Madang.

“Ada warga sini, namanya Taufikurrahman. Waktu ia berfoto di Benteng Madang, ia mendapati sosok bayangan di atas bangunan benteng dalam fotonya, sehingga bangunan benteng tampak bertambah tinggi, tetapi berbentuk seperti manusia, cuma tidak tampak rupanya, padahal kejadiannya itu siang hari,” tuturnya.

Cerita misitis lainnya, dikisahkan Mardi, ada yang pernah melihat penampakan sosok pengantin di Benteng Madang, bahkan tak jarang ada pengunjung yang kesurupan hingga tak sadar sampai dibawa pulang ke rumah.

Lebih mengherankannya lagi, kata Mardi, ada seorang pengunjung yang tidak sadar tertidur di atas benteng mulai sore hari hingga keesokan harinya.

“Warga Kampung Tayub (masih termasuk dalam wilayah Desa Madang), yang melalui kawasan benteng, sering melihat bayangan-bayangan aneh di situ,” katanya.

Tak puas denan cerita Mardi, sesampainya di pemukiman warga Desa Madang, penulis menemui Kepala Desa Madang, Suriani.

Saat ditemui, Suriani pun mengakui keangkeran Benteng Madang. Bahkan ia sendiri pernah mengalami hal yang sama sekali di luar nalar manusia.

Suriani menceritakan, ketika ia melintasi jalan di kawasan Benteng Madang, tiba-tiba ada mobil truk menyeberang dengan memotong jalan dari semak-semak di depan Suriani. Padahal di depan Suriani sama sekali tak ada perempatan jalan.

“Saya sangat kaget sekali waktu itu. Entah truk itu dari mana dan mau kemana, saya tidak sempat jelas melihat modelnya karena truknya melintas cepat begitu saja,” ujarnya.

Menurut Suriani, sebelumnya pernah ada stasiun televisi swasta nasional yang ingin mengungkap keangkeran Benteng Madang, tetapi para krunya tidak sanggup menyelesaikan shooting di Benteng Madang karena tidak tahan dengan keangkeran Benteng Madang.

“Para krunya mengaku disuruh pulang dan diancam oleh ‘penunggu’ benteng. Katanya kalau tidak pulang maka semua kru akan mati. Mereka pun pulang tanpa hasil apa-apa,” beber Suriani.

Mardi turut menambahkan, banyak warga setempat yang mempercayai sosok gaib “penunggu” Benteng Madang berwujud seekor macan gaib. (yat/dny)

Bersambung ke bagian III…