CEMPAKA, KORANBANJAR.NET – Penerangan Jalan Umum (PJU) di beberapa titik di Jalan H Mistar Cokrokusumo tidak menyala. Diantaranya di sekitar gardu induk PLN Cempaka dan di sekitar Pemakaman Muslimin Cempaka RT 6 RW 2 Kelurahan Cempaka, Banjarbaru.
Sebelumnya, padamnya PJU di sekitar pemakaman itu sudah dikeluhkan masyarakat sekitar. Pasalnya lampu tersebut rusak beberapa bulan terakhir, namun sampai saat ini belum diperbaiki oleh dinas terkait, dalam hal ini Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarbaru, padahal sebelumnya dijanjikan akan langsung diperbaiki.
Warga sekitar, Sabrani, menuturkan belakangan ini tidak ada petugas yang memperbaiki lampu jalan provinsi tersebut.
“Kami yang tiap malam duduk di gardu ini tidak melihat ada petugas yang memperbaiki lampu itu. Ini sudah lebih dua bulan tidak nyala,” ujarnya kepada koranbanjar.net, Senin (14/5) malam.
Baca juga 9 Lampu PJU di Cempaka Banjarbaru Tidak Menyala
Di tempat berbeda, warga RT 2 RW 11 Kelurahan Cempaka, Tariyono (58), mengeluhkan gelapnya jalan di sekitar tempat tinggalnya yakni depan gardu induk PLN Cempaka. Di sekitar itu terpantau tidak ada fasilitas PJU.
Menurut pedagang pentol bakar yang mangkal di depan gardu PLN itu, selama ia berdomisili di Cempaka jalan tersebut sudah gelap tidak ada PJU. “Saya datang ke sini tahun 2014 tanggal 26 November, selama itu di sini sudah gelap. Andai kata tidak ada yang lapak yang berjualan di sini pasti sudah seperti hutan,” ujarnya, Senin (14/5) malam.
Ini, lanjutnya, sangat berbahaya bagi pengendara khususnya yang datang dari arah Cempaka menuju Banjarbaru. “Apalagi di sana ada tanjakan. Secara logika, ada ga orang berkendara saat tanjakan tidak menaikkan gasnya? tidak kan, ditambah jalan yang gelap. Makanya kebanyakan yang kecelakaan di sini yang datang dari Cempaka,” papar pria asal Solo ini.
Seandainya, tambahnya, 4 buah lampu saja dipasang di sini sudah cukup untuk mengurangi bahaya kecelakaan. “Kalaupun tidak mampu memasang lampu ke semua tiang listrik, cukup empat buah saja khususnya di tanjakan, saya rasa sudah cukup untuk keamanan pengendara,” harapnya.
Baca juga Trikora tanpa PJU selama 10 Tahun, Uang Retribusi Untuk Apa?
Sekretaris Disperkim Banjarbaru, Iwan Hermawan, mengakui kalau di Banjarbaru masih minim PJU. Ia mengatakan untuk seluruh kota Banjarbaru hanya 50 persen jalan yang sudah ada PJU. Hal itu dikarenakan minimnya anggaran untuk PJU.
“Dari total jalan yang ada di Banjarbaru hanya 50 persen PJU yang terpasang. Kemudian untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, dari sisi anggaran memang belum memadai karena kalau melihat dari total PAD PJU 25 miliyar lebih tiap tahun, sedangkan alokasi untuk kita paling banter 5 sampai 6 miliyar. Artinya alokasi untuk pembuatan PJU dan pemeliharaan tidak proporsional,” jelasnya kepada koranbanjar.net saat dikonfirmasi, Selasa (15/5).
Ia mengatakan untuk harga pemasangan satu PJU sekitar 25 juta rupiah. Meski demikian, pihaknya selalu mengusahakan dengan cara mencari investor swasta.
Ia pun menyarankan agar pihak yang ingin diberikan PJU di daerahnya agar melakukan permohonan. “Bikin saja permohonan pemasangan lewat surat, dari RT mana RW mana, ditujukkan kepada kepala daerah, dengan tembusan DPRD kemudian ke kita. Kalau yang sudah terpasang lalu kemudian mati itu akan kita segera perbaiki. Kalau meminta yang baru akan memerlukan waktu,” jelasnya.(dra)