Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Religi

DTPH Kalsel Tidak Mengetahui Optimasi Lahan Eks HPS Gagal Panen Karena Hama

Avatar
284
×

DTPH Kalsel Tidak Mengetahui Optimasi Lahan Eks HPS Gagal Panen Karena Hama

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Dinas Tanaman, Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Kalsel menyatakan bahwa kegagalan sebagian panen padi pada optimasi lahan rawa di persawahan Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Batola, disebabkan oleh faktor persawahan di daerah tersebut baru pertama kali ditanami padi, sehingga ada penyesuaian cuaca.

“Faktor yang menyebabkan sebagian gagal panen adalah karena sawahnya baru pertama kali tanam, sehingga ada penyesuaian dalam cuaca, kalau dari human error tidak ada. Sekarang curah hujan kan sedang tinggi. Informasi dari BMKG, saat ini kita berada di puncak hujan,” ujar Staf Bagian Seksi Lahan dan Air Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian DTPH Provinsi Kalsel, Faturahman Sidiq, saat ditemui koranbanjar.net di kantornya, Selasa (8/1/2019).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ia menjelaskan, pihaknya telah mengeluarkan air dari petakan-petakan sawah yang terendam akibat tingginya curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini.

“Ada beberapa petakan-petakan yang sudah dikeluarkan airnya dengan pompa bantuan yang ada di situ, yaitu pintu ganda. Itu pompa dari Palembang. Rencananya tahun depan ada menganggarkan, tetapi jumlah anggarannya belum ditentukan,” jelasnya.

Rencana lainnya, Sidiq menyebutkan, nantinya akan diadakan penataran kelompok tani untuk memberikan pelajaran tentang tata cara dinamika air di lahan optimasi persawahan Jejangkit Muara.

“Jadinya akan lebih tahu bagaimana untuk mengatur air yang kering supaya bisa masuk, dan yang kebanjiran bisa keluar,” tuturnya.

Namun, ketika ditanya tentang faktor penyebab kegagalan lainnya, seperti diberitakan koranbanjar.net sebelumnya (baca sebelumnya: Sebagian Persawahan HPS Gagal Panenberdasarkan penuturan petani setempat dan Kepala Desa Jejangkit Muara, yang menyebutkan bahwa kegagalan sebagian panen pada optimasi lahan di persawahan Jejangkit Muara, yang pada Oktober 2018 lalu dijadikan sebagai perayaan puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) itu disebabkan karena serangan hama tikus dan burung, Faturahman Sidiq mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya gak tahu. Terus terang yang saya tahu cuma karena gara-gara baru sekali tanam, jadinya pasti gak ada yang bisa berhasil panen 100 persen,” akunya.

Terkait berapa jumlah padi yang gagal dan berapa hektar sawah yang telah berhasil dipanen, Sidiq pun tidak mengetahuinya.

Untuk diketahui, dalam beberapa hari sebelumnya, koranbanjar.net telah berusaha mengkonfirmasi mengenai kegagalan sebagian panen di lahan optimasi Jejangkit Muara ini kepada Kepala DTPH Provinsi Kalsel di Kantor DTPH Kalsel, Jalan Jenderal Sudirman, Banjarbaru, namun karena yang bersangkutan selalu dikabarkan sibuk, maka pihak DTPH Kalsel mengarahkan koranbanjar.net untuk mengkonfirmasi hal tersebut kepada Staf Bagian Seksi Lahan dan Air Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian DTPH Kalsel. (mj-029/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh