Polemik pemberitaan atas pemberhentian 101 non Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Tenaga Kontrak di lingkup Pemerintah Tanah Bumbu beredar di berbagai media online tanpa ada keterangan jelas penyebabnya.
TANAH BUMBU, koranbanjar.net- Hal ini dinilai kurang tepat, lantaran tenaga kontrak yang diberhentikan dilatarbelakangi tiga alasan.
“Tenaga kontrak tidak diperpanjang kontrak kerjanya ini dikarenakan dengan tiga alasan yakni, ada mengundurkan diri secara pribadi, meninggal dunia dan tindakan indisipliner,” kata Kepala Badan kepegawaian Daerah (BKD) Tanbu, Dahliansyah saat dikonfirmasi, Sabtu (6/2/2021).
Ia menjelaskan secara detail, data laporan dari SKPD 101 tenaga non ASN berhenti ini tercatat telah selama kurun waktu 2020 hingga dengan 30 Desember 2020.
“Rinciannya ada 3 meninggal dunia, 5 karena tindakan tidak disiplin, dan tercatat 93 mengundurkan diri,” terangnya.
Ia memaparkan, berdasarkan data laporan kepegawaian dari masing-masing SKPD maka BKD Tanbu menindaklanjuti hal tersebut.
Sementara itu, awak media ini mencoba menelusuri salah satu SKPD yakni, dari Satpol PP dan Damkar Tanbu.
Kasatpol PP dan Damkar Tanbu, Riduan membenarkan adanya pemberhentian tenaga kontrak di SKPD-nya. Namun, pemberhentian ini sudah berdasarkan tiga hal, yakni permintaan sendiri, indisipliner dan meninggal dunia.
“Ya memang benar, ada 5 orang PTT dan tenaga kontrak di Satuan polisi pamong praja dan damkar yang berhenti, dan diberhentikan dengan alasan 3 hal tersebut,” ungkapnya.
Dikatakan, salah satunya telah berhenti ialah, Riduansyah di karenakan meninggal dunia, dan atas nama Suroso berhenti karena mengundurkan diri permintaan sendiri.(ags/maf)
