MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Selain mengatasi genangan air yang rutin banjiri Jalan Sekumpul kala hujan, kawasan Sekumpul, Martapura, juga akan dijadikan sebagai kawasan strategis. Oleh Dinas PUPR Banjar, hal itu sudah dimasukkan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Banjar tahun 2018-2032.
Pemkab Banjar begitu serius membenahi kawasan Sekumpul ini menjadi kawasan strategis, sehingga benar-benar menjadi ikonnya kota Martapura. Tak ada lagi genangan air/banjir, kemacetan lalu lintas, bersih dan hijau, begitulah kira-kira nantinya Sekumpul akan datang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas PUPR Banjar, Mokhamad Hilman, kepada warga Sekumpul Jumat pekan lalu, di Aula Mahabbah Komplek Ar-Raudhah Sekumpu. Ia mempresentasikan Perencanaan Detail Engineering Design (DED) Rivitalisasi Sistem Jaringan Saluran Drainase Kawasan Sekumpul.
Dalam paparannya, ia mengatakan akan menerapkan konsep drainase perkotaan menggunakan paradigma baru, yakni, sedapat mungkin menahan air terlebih dulu dengan meresapkan ke dalam tanah, dan selebihnya akan dibuang.
“Ini yang dimaksud konsep drainase berwawasan lingkungan. Kalau paradigma lama, secepatnya mengalirkan limpasan air hujan ke saluran/badan air terdekat. Ini kurang efektif dalam mengatasi banjir,” ujarnya.
Prinsip pengelolaan drainase, lanjutnya, pertama melindungi dan/atau meningkatkan kualitas lingkungan alamiah, kedua membatasi debit banjir pada tingkat yang dapat diterima atau telah ditentukan, ketiga meminimalkan risiko kesehatan dan keselamatan masyarakat, diantaranya resiko nyamuk DBD dan lain-lain.
Keempat membatasi debit banjir pada tingkat yang dapat diterima atau telah ditentukan, kelima mengintegrasikan sistem drainase alami dan buatan serta mengoptimalkan potensi penggunaan koridor drainase.
Berikut adalah rencana desaign perencanaan rivitalisasi sistem jaringan saluran drainase kawasan Sekumpul.
Hilman mengatakan, di tahun 2018 adalah perencanaan, di 2019 persiapan. “Kita menyapkan dulu daerah hilirnya, yaitu di Tanjung Rema, karena debit air Sekumpul disumbangkan ke Tanjung Rema. Makanya mulai pengerjaan fisiknya di Tanjung Rema sambil persiapan di Sekumpul, dan di 2020 baru pengerjaannya di Sekumpul,” pungkasnya. (dra)