Si tangan panjang alias maling mulai rawan terjadi di tengah musibah banjir yang dialami sebagian besar warga Kabupaten Banjar.
BANJAR,koranbanjar.net – Para petugas posko bencana banjir, bukan hanya disibukkan dengan evakuasi dan logistik dalam penanganan korban banjir.
Tapi, juga meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak kriminalitas pencurian yang dimanfaatkan oleh maling untuk beraksi.
“Kami rutin mengadakan patroli berkeliling kampung menggunakan perahu, waspada kalau ada maling memanfaatkan rumah kosong terendam banjir,” kata Roni, warga Tanjung Rema Martapura.
Apalagi didengar isu adanya orang luar masuk pada malam hari menggunakan katinting atau sejenis perahu bermesin, tanpa melaporkan diri. Sedangkan warga tak mempunyai perahu demikian.
Di tempat lain di Desa Sungai Rangas malah menyebutkan sudah ada maling padi milik warga.
“Banyak banih yang hilang, bukan karena terseret arus tapi dicuri orang,” kata Hamidan, warga Sungai Rangas.
Beredar pula di Sosmed dan antar whatsaap grup (WAG) di Kabupaten Banjar, dua tersangka pencurian getah karet tertangkap tangan, diamankan Bhabinkamtimas dan Babhinsa. (dya)