Wali Kota Sebut Banjir Karena Banyak Warga Bermukim di Sungai

BANJARBARU, koranbanjar.net – Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani menyebut, penyebab banjir di Kecamatan Cempaka lantaran banyak warga bermukim di sekitar sungai setempat.

“Sehingga air cepat mengarah ke pemukiman,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/1/2020) siang.

Selain itu, wali kota melihat, banjir juga dipengaruhi adanya sedimentasi di eks wilayah tambang galian C yang berada di kawasan Bukit Villa, Kecamatan Cempaka.

“Kemudian, banjir di Cempaka juga disebabkan larinya air dari kawasan (perkantoran) Setdaprov Kalsel. Itu karena dua embung milik Pemprov Kalsel tidak berfungsi,” tukasnya.

Mengatasi berbagai dampak itu, menurut Nadjmi, Pemko Banjarbaru sudah berkoordinasi dengan Pemprov Kalsel.

Data yang dihimpun Koranbanjar.net dari BPBD Banjarbaru, banjir tahunan di Kota Banjarbaru kali ini melanda sejumlah wilayah, di antaranya di Jalan Cokrokusumo dan Kertak Baru di Kelurahan Cempaka, serta Desa Pumpung dan Desa Basung di Kelurahan Sungai Tiung. Kedua kelurahan tersebut berada di Kecamatan Cempaka.

Baca juga: Anggota DPRD Kecewa Banjir: Harusnya Pemerintah Bertindak Sebelum Musibah Datang

BPBD Banjarbaru juga menyebut banjir terjadi di Jalan Gubernur Soebarjo dan di Jalan Nugeraha, Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang, serta di Jalan Soeratno Komplek Griya Permata Indah 9 Kelurahan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin.

Kondisi banjir terparah di antara sejumlah wilayah tersebut terjadi di Kelurahan Cempaka dan Kelurahan Sungai Tiung.

Baca juga:

Banjir tahunan di wilayah yang berjuluk Kota Idaman itu merupakan banjir terparah sepanjagn enam tahun terakhir sejak 2013 silam.

Saat ini, BPBD melaporkan banjir yang melanda beberapa wilayah Banjbaru sudah berangsur surut. (san/dny)