Kasi P2PM Dinkes Banjarbaru: Banjir Tak Berdampak DBD

BANJARBARU, koranbanjar.net – Musim hujan telah tiba. Kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah (DBD) harus ditingkatkan. Terlebih bagi warga Banjarbaru yang mengalami banjir di wilayah Kecamatan Cempaka, Minggu (5/1/2020) lalu.

Kewasapadaan terhadap penyakit DBD ini juga disampikan Dinkes Kalsel dan Wali Kota Banjarbaru melalui surat edaran bernomor 443.2/4375/P2P/Dinkes, dan surat edaran nomor 443.42/3142/P2P/Dinkes.

Kasi P2PM Dinkes Banjarbaru, Siti Khadijah. (foto: yuli kusuma/koranbanjar.net)

Namun, menurut Kasi P2PM Dinkes Banjarbaru Siti Khadijah, kasus banjir tidak berdampak pada nyamuk ataupun penyakit DBD.

“Sementara ini tidak ada penyakit apapun yang meningkat secara signifikan akibat banjir,” ujarnya, saat dihubungi Koranbanjar.net melalui Whatsapp, Selasa (7/1/2020).

Dia menilai, jika ada kasus penyakit DBD, itu lebih dikarenakan permasalahan endemis yang ada di wilayah Kota Banjarbaru. Dengan kata lain, kasus penyakit yang timbul sudah lama ada di Banjarbaru.

“Hujan yang datang setiap hari bisa membuat nyamuk tidak bisa bertelur. Tapi apbila hujan terus selama dua hingga tiga hari, justru itu nyamuk yang berkembang biak,” jelasnya.

Dia menyatakan, kasus DBD dipengaruhi musim dan perilaku manusia, bukan karena banjir.

“Apalagi kalau kita mau menerapkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Tentu nyamuk tidak ada tempat bersarang, dan kemudian jentik tidak bisa berkembang,” ujarnya.

Baca juga:Hujan Lebat di Malam Tahun Baru, Wilayah Cempaka Dilanda Banjir

Namun, diungkapkan Khadijah, selama perilaku manusia tidak berubah, upaya pemberantasan nyamuk seperti apapun tidak akan ada artinya. (ykw/dny)