TERNYATA, Pejuang Banjar Punya Peluru Pitunang yang Mengejar Musuh seperti Torpedo
2 min baca
2130
×
TERNYATA, Pejuang Banjar Punya Peluru Pitunang yang Mengejar Musuh seperti Torpedo
Sebarkan artikel ini
KANDANGAN, KORANBANJAR.NET – Mungkin tidak semua masyarakat Banjar yang tahu tentang senjata tradisional yang pernah digunakan dalam perang Banjar tempo doeloe.
Banyak sekali senjata milik pejuang Banjar yang unik dan mematikan. Antara lain, peluru pitunang, sebuah peluruh berbahan besi yang dioperasikan dengan cara dilempar, kemudian disertai mantera-mantera. Begitu terlepas dari tangan penggunanya, peluru akan mengejar musuh bak torpedo hingga mematikan.
Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Hal ini diungkapkan Ketua Pameran Keliling dari Museum Lambung Mangkurat, Provinsi Kalsel, Amrullah saat menyelenggarakan program Pameran Keliling ke Madrasah Aliyah Negeri, Tsanawiyah Negeri dan Madrasah Diniyah Negeri Kabupaten Hulu Sungai Selatan, belum lama tadi.
Pemeran Keliling di Kandangan.
“Sewaktu kami mengadakan Pameran Keliling di Kandangan, kami menunjukkan senjata perang Banjar. Salah satunya peluru pitunang sebesar kelereng berbahan besi, yang dipakai dengan cara dilempar, namun sebelumnya diberi mantera. Peluru itu berfungsi seperti torpedo. Banyak santri yang kaget,” Amrullah.
Selain itu, ungkap dia, pihaknya juga memamerkan senjata perang Banjar lainnya seperti sungga. Sungga sebuah senjata jebakan yang dipasang di dasar sungai. Bahan besi, bentuknya seperti bambu runcing yang tajam di atas.
Pameran keliling ini sangat menarik perhatian santri dan pengunjung umum lainnya. Acara digelar selama 3 hari dengan tema “Pahlawan Nasional dari Kalimantan Selatan.”
“Pahlawan nasional dari sekarang sudah bertambah. Dulu hanya Pangeran Antasari dan Brigjend Hasan Basri dan Kh Idham Khalid. Sekarang bertambah satu, yakni Pangeran Muhammad Noor,” jelasnya.
Adapun peserta pameran dari Museum Lambung Mangkurat yang diselenggarakan bersama Kementerian Agama di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten HSS.
“Jadi kami yang buka stand pameran membawa barang-barang bersejarah dari museum. Selain Pameran Keliling, kami juga melaksanakan program museum masuk sekolah. Sementara ini kami melaksanakan satu tahun dua kali,” pungkasnya. (sir)