Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Religi

Tentang Kelotok Pengungsi Terbalik, PT.DPKS; Kapal Kami tak Pernah Laju

Avatar
1078
×

Tentang Kelotok Pengungsi Terbalik, PT.DPKS; Kapal Kami tak Pernah Laju

Sebarkan artikel ini

Berkaitan dengan kecelakaan pengungsi banjir diduga akibat tertabrak kapal fery antar jemput karyawan PT Darma Putra Kalimantan Sejati (DPKS), pihak manajemen PT. Darma Putra Kalimantan Sejati memberikan klarifikasi, bahwa kapal yang diduga tertabrak kelotok pengungsi itu disebabkan terbawa arus yang deras.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Informasi yang diperoleh koranbanjar.net berdasarkan keterangan nakhoda kelotok, Karlan, sebelum fery itu menabrak kelotoknya, kapal fery tersebut melaju cukup kencang.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Saat itu saya melihat fery, jalannya agak laju (cepat), dan kata orang kampung sekitar sana memang sering laju,” ucap Karlan.

Keterangan Karlan dibantah pihak PT. Darma Putra Kalimantan Sejati(DPKS) selaku pemilik kapal fery, Ujang.

“Kapal fery milik DPKS itu tak pernah laju. Kalau ingin lebih jelas, mas bisa langsung tanyakan kepada juragan yang membawa fery,” ucapnya kepada koranbanjar.net, Minggu (17/1/2021) saat berada di kantor Satpolair Polresta Banjarmasin Jalan Pelabuhan Martapura Lama.

Baca Juga : https://koranbanjar.net/peristiwa-di-tengah-banjir-kelotok-pengungsi-terbalik-kerugian-ditaksir-rp30-juta/

Penasaran dengan keterangan itu, wartawan media ini menemui juragan kapal fery yang diketahui bernama Sabran, untuk meminta penjelasan soal kejadian sebenarnya menurut versi DPKS.

Kata Sabran, fery yang dia jalankan tidak laju, namun karena menggiring arus sungai yang deras, lantas kapal meluncur dengan cepat. Di perjalanan tiba-tiba muncul kelotok dari arah berlawanan, awalnya kelotok itu berjalan mengambil jalur kiri, namun lanjut Sabran, entah mengapa tiba-tiba membanting haluan ke arah kanan, sehingga terjadilah tabrakan yang menenggelamkan kelotok berisi 7 penumpang dan barang-barangnya.

“Bukan ditabrak seperti yang diinformasikan, ” cetus Sabran yang mengaku sudah 10 tahun menjadi juragan kapal fery DPKS.

Sementara Kanit Reskrim SatPolair Polresta Banjarmasin, Selamet saat dikonfirmasi belum dapat terhubung. Menurut petugas piket yang berjaga di pos, mengatakan, kepolisian masih menunggu arahan pimpinan.

Baca Juga : https://koranbanjar.net/korban-terdampak-gempa-di-sulbar-tembus-485-232-jiwa-tewas-56-orang/

“Kita tunggu arahan kanit aja,  kami tidak berani memberikan pernyataan, nanti salah, sambil menunggu keputusan, barang bukti berupa kapal fery sementara diamankan di kantor Satpolair Polresta Banjarmasin,”ucap satu petugas.

Berniat ingin mengungsi dari banjir, kelotok berisi 7 anggota keluarga mengalami kecelakaan di Sungai Martapura, dekat Makam Basirih Banjarmasin Barat, Sabtu (16/1/2021) malam.

Baca Juga : https://koranbanjar.net/mayat-tanpa-idenditas-ditemukan-di-desa-melayu-ilir/

Keterangan yang diperoleh media ini langsung dari pihak korban, kecelakaan terjadi akibat kelotok yang mereka tumpangi diduga ditabrak kapal berukuran besar jenis fery yang digunakan untuk antar jemput karyawan salah satu perusahaan kayu lapis di kawasan Kabupaten Barito Kuala (Batola).

“Kelotok kami ditabrak kapal besar, padahal kami sudah menggunakan senter,  tetapi tetap ditabrak,” tutur Karlan.(yon/sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh