Hujan dengan intensitas yang cukup tinggi telah memicu peristiwa tanah longsor pada Minggu malam (14/2/2021), sekitar pukul 18.30 WIB di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Peristiwa tersebut menyebabkan 20 warga setempat dilaporkan hilang, kemudian 14 orang lainnya luka-luka.
JAWA TIMUR, koranbanjar.net – Data yang diperoleh media ini dari BNPB, bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk melaporkan tanah longsor mengakibatkan 8 unit rumah warga rusak berat.
BPBD dengan dukungan pihak terkait lainnya melakukan upaya penanganan darurat, seperti pencarian dan evakuasi korban hilang. Tim gabungan juga melakukan evakuasi warga terdampak di sekitar lokasi. BPBD setempat terus melakukan pemantauan pascabencana dan kaji cepat di lapangan.
Sementara itu, wilayah lain di Provinsi Jawa Timur juga mengalami banjir. BPBD Kabupaten Pasuruan melaporkan banjir terjadi di sejumlah desa di 3 kecamatan. Salah satu pemicu banjir, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Kondisi tersebut berdampak terhadap debit air Sungai Kedung Larangan di Kecamatan Bangli, Sungai Rejoso di Kecamatan Winongan dan Kecamatan Grati meluap. Banjir terpantau berlangsung pada Minggu malam (14/2/2021), pukul 23.50 waktu setempat.
Berikut beberapa desa terdampak di 3 kecamatan, yaitu Desa Satak, Tambaka, Kalianyar, Kalirejo dan Masangan (Kecamatan Bangli), Desa Bandaran dan Prodo (Kecamatan Winongan) dan Desa Kebrukan (Kecamatan Grati).
Korban jiwa tercatat 294 KK terdampak banjir dan sebanyak 357 jiwa mengungsi. Mereka yang mengungsi di Masjid Al-Islah sebanyak 116 jiwa dan 148 jiwa di TK Setia Budi. Sedangkan ratusan rumah warga terdampak dengan tinggi muka air banjir sekitar 70 cm. BPBD setempat dan unsur-unsur terkait lain telah melakukan upaya penanganan darurat kepada masyarakat terdampak.
Pencarian Korban Tanah Longsor di Ngetos
Sementara itu, sebanyak 16 korban tanah longsor di Ngetos masih dalam pencarian.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Kabupaten Nganjuk melaporkan per Senin (15/2/2021), pukul 09.00 WIB, mencatat 16 warga masih dalam pencarian pascalongsor. Sebelumnya warga yang dilaporkan bertambah menjadi 21 warga. Dari jumlah tersebut, dua warga ditemukan meninggal dunia, sedangkan 3 lain ditemukan dalam kondisi luka-luka.
Sehari sebelummya, 14 warga mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan di puskesmas setempat. Pusdalops setempat melaporkan mereka berhasil menyelamatkan diri saat terjadi longsor.
Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap warga yang masih dinyatakan hilang. Di samping korban jiwa, tanah longsor ini juga berdampak pada kerugian material sebanyak 8 rumah rusak berat.
Kendala yang dihadapi tim gabungan yaitu penggunaan alat seadanya untuk pencarian warga yang hilang. Alat berat belum dapat ke lokasi terdampak karena jalur ke lokasi yang sempit. Berdasarkan pantauan Pusdalops Kabupaten Nganjuk kondisi cuaca hari ini (15/2/2021) cerah.
BNPB terus memonitor penanganan darurat yang dilakukan tim gabungan di Kabupaten Nganjuk.(sir)