Tidak terima keponakan telah diperkosa, oknum TNI Kompi Senapan B Yonif 631 Antang inisial Kopda AE (33), nekat menggebuki pelaku berinisial MA (20), hingga akhirnya tews di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Minggu, (21/3/ 2021).
KALTENG, koranbanjar.net – Komandan Kodim 1014 Pangkalan Bun Letkol Arh Drajad Tri Putro dikutip dari borneo24.com, membenarkan adanya tindakan penganiayaan oleh anggotanya, hingga menyebabkan korban diduga pelaku meninggal dunia.
Dandim menyampaikan, bahwa latar belakang kejadian tersebut, ada keluarga Kopda AE (33) menerima laporan, keponakannya mengalami perlakuan pelecehan seksual olah korban MA (22). Karena tidak terima dengan perlakuan itu, Kopda AE (33) secara inisiatif melakukan “pengadilan” dengan cara mencari pelaku ke kediamanya, di Desa Kumpai Batu Atas. Saat ketemu MA, terjadilah pemukulan.
“Jadi kejadian pemukulannya kemarin, Sabtu, 20 Maret 2021. Kemudian tadi pagi korban dibawa ke rumah sakit, karena mungkin sudah terjadi beberapa kali pemukulan sehingga saat di RS korban meninggal dunia,” jelas Dandim.
Atas kejadian itu, saat ini oknum anggota TNI sudah diproses polisi militer (PM) dan dari pihak Polisi Militer segera melengkapi persyaratan untuk menjatuhkan hukuman kepada oknum ini.
“Untuk sementara oknum satu orang dan sekarang di dalam hukuman untuk oknum ini. Sesuai perintah dari Danrem 102 Pjg. Kalau memang bersalah tidak ada kata lain selain dihukum,” tegas Dandim.
Sebagai tanggung jawab Dandim terhadap korban, sesuai perintah Danrem, agar memfasilitasi segala kebutuhan korban, dengan dibantu sampai tuntas dan maksimal. Rencananya korban akan dimakamkan di Lamandau.
“Memang ini kesalahan, saya sebagai Komandan Kodim meminta maaf sebesar – besarnya kepada keluarga korban,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang didapat di lapangan, diduga korban MA (20) ini memperkosa keponakan dari oknum TNI Kopda AE (33), tak terima atas perbuatan pelaku, maka terjadilah penganiayaan.
Saat dikonfirmasi pihak keluarga bernama Muhadi selaku kakak kandung dari MA (20) menyampaikan tidak tau masalahnya apa, tiba – tiba ada orang yang datang ke rumah dan menganiaya adiknya.
“Pokoknya kami meminta agar pelaku ini dihukum, dengan hukuman yang setimpal,” tandasnya.(sir)