BANJARMASIN – Momen Hari Sumpah Pemuda hendaknya menjadikan para pemuda lebih aktif dalam menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tindakan mudahnya dengan menepis berbagai isu-isu perpecahan yang marak menerpa.
Momen sumpah pemuda yang jatuh pada 28 Oktober 2017, menurut Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Banjarmasin Arief Rahman, adalah momen yang tepat untuk kebangkitan pemuda, khususnya di Banua.
Kebangkitan itu ditandai dengan lebih aktifnya pemuda membela persatuan dari banyaknya isu-isu yang mengundang perpecahan. “Salah satu caranya yang paling gampang adalah bisa dimulai dengan tidak ikut-ikutan menyebarkan status, video hingga berita hoax yang bisa menimbulkan fitnah dan berujung pertikaian antar suku, agama hingga golongan tertentu di media sosial,” kata Arief –akrab dia disapa.
Mantan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini melanjutkan, malah harusnya para pemuda bisa memposting status, berita hingga video yang dapat mengembalikan semangat persatuan bangsa, menginspirasi orang lain untuk berbuat lebih baik agar Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju dan besar di masa depan.
“Lebih baik posting yang baik-baik saja, supaya dapat pahala sekalian. Kalau yang negatif selain bisa berujung fitnah, kita pun akan diganjar dosa,” ucap Staf Ahli Fraksi Partai Golkar di DPRD Kota Banjarmasin ini.
Arief merasa risih ketika akhir-akhir ini dia melihat ada sebagian pemuda yang membagikan status, video, berita yang tidak jelas sumbernya. Padahal, di antara mereka tak jarang dari kalangan berpendidikan tinggi.
“Karena itulah saya ingatkan lagi pada pemuda di Banua untuk bisa memanfaatkan media sosial secara bijak. Misalnya manfaatkanlah media sosial untuk membuat karya nyata yang bermanfaat bagi diri sendiri bahkan orang lain,” pungkas putra Politisi Senior Partai Golkar Kalsel Misri Syarkawie tersebut.(abn)