Sulaiman Umar Dinilai Masih “Hijau”

BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET –Pendatang baru di jagad politik Kalsel Sulaiman Umar, kian santer namanya heboh dibicarakan apalagi setelah ia terpilih sebagai anggota DPR RI 2019-2024 dan sekarang menjadi salah satu kandidat Pilgub Kalsel 2020-2025.

Dari bocoran informasi yang beredar, ternyata Sulaiman Umar bukan orang sembarangan, dia adalah ipar dari seorang pengusaha tambang batu bara di Kalsel yang terkenal memiliki kekuasaan, yakni H Syamsuddin alias Haji Isam atau HI.

Artinya dua orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan pengusaha berinisial HI sedang bertarung memperebutkan kursi Gubernur Kalimantan Selatan yaitu ada paman dan ipar.

Prediksi publik menggambarkan akankah HI mencampakkan (meninggalkan) Paman Birin karena lebih memilih Sulaiman Umar yang notabene adalah ipar ketimbang orang nomor satu di Kalsel periode 2014-2019 saat ini.

Atau malah sebenarnya ini hanyalah salah satu strategi agar Paman Birin terhindar dari melawan kotak kosong.

Pengamat politik dari Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Banjarmasin, Prof Dr Muhammad Uhaib As’ad menilai hadirnya Sulaiman Umar tidak akan menggeser Sahbirin Noor untuk meraih kuri Gubernur Kalsel 2020-2025 mendatang.

“Saya pikir dalam pertempuran Pilgub ini, Paman tetap orang kuat dan tidak gampang untuk menjatuhkannya karena kekuatannya masih didukung oleh bos gunung,” kata Uhaib tanpa menegaskan siapa bos gunung tersebut.

Selanjutnya Sulaiman Umar masih menurut analisis profesor yang sering mengeluarkan statement kontroversial ini menguraikan kader PDIP Perjuangan memiliki Nama Lengkap Haji Sulaiman Umar Sidiq terbilang masih baru mengenal dunia politik.

“Dia (Sulaiman Umar) masih sangat hijau, publik belum mengenalnya dan belum mengetahui dunia politik baik dari dalam maupun dari luar,” jelasnya.

Tampilnya sejumlah figur politik yang akan bertarung di Pilgub Kalsel 2020 mendatang, katakanlah Sahbirin Noor, Sulaiman Umar, dan Pangeran Khairul Saleh dan tidak menutup kemungkinan Muhidin.

Dalam ‘pembacaanya,’ Uhaib melihat dari sisi kepentingan jaringan oligarki bisnis HI, diantara mereka berdua (Sahbirin dan Umar) salah satunya harus berhasil meraih posisi kursi pemimpin Kalsel itu.

“Mengapa demikian, karena salah satu kerabat baik Birin maupun Umar harus menjadi pintu masuk memperlancar jaringan bisnis HI,” terangnya.

Akan tetapi bisa jadi Paman Birin akan benar-benar tumbang dengan berbagai kemungkinan yang terjadi. Salah satunya ialah munculnya Khairul Saleh yang bakal mengandeng Muhiddin sebagai wakilnya.

“Khairul Saleh sebagai tokoh politik dan budaya yang sangat dikenal dengan simbol Pangerannya, terbukti dia mampu menembus kursi DPR RI 2019-2024. Sedangkan Muhiddin adalah seorang pengusaha dan tokoh politik yang juga memiliki jaringan kuat,” paparnya.

Melihat dinamika politik di Kalimantan Selatan saat ini terkait Pilkada 2020. Untuk Pilgub, Dosen Universitas Islam Kalimantan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari ini menilai Paman Birin masih memiliki kekuatan namun kekuatan itu akan berimbang apabila Pangeran dan Muhiddin berpasangan.

“Kemungkinan Paman akan lengser dengan berbagai kemungkinan, pertama jika melawan kotak kosong. Atau majunya Muhidin sebagai wakil Khairul Saleh, ini juga merupakan ancaman bagi Sahbirin,” tutupnya. (al)