BANJARMASIN- Untuk pertama kalinya pemerintah Kota Banjarmasin mengadakan Seminar Internasional Sastra Indonesia. Selain Indonesia, seniman sastra enam negara ikut serta pada gelar seminar sastra internasional yang diselenggarakan di Kota Banjarmasin pada 6-8 Desember 2017, di Hotel Golden Tulip Banjarmasin.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Muhammad Ikhsan Alhaq, menyebutkan dalam sambutannya, sastrawan tujuh negara yang hadir masing-masing dari Singapura, Italia, Portugal, Malaysia, Jepang, dan Vietnam.
“Seminar ini diikuti oleh tujuh negara, -termasuk Indonesia- dan dihadiri oleh 300 peserta yang merupakan seniman dan sastrawan baik lokal maupun nasional hingga mancanegara,” ujar Ikhsan saat sambutan, Rabu malam (6/12) di Neptunus Ballroom Golden Tulip Hotel Banjarmasin.
Seminar sastra ini menghadirkan sebanyak 16 narasumber yang berskala internasional. Bahkan dari jumlah narasumber tersebut ada lima sastrawan dari luar negeri yakni Italia, Portugal, Malaysia, Jepang, dan Vietnam.
“Maksud dan tujuan acara ini, selain mengenalkan sastra bagian dari budaya, juga mengenalkan Banjarmasin sebagai kota sungai yg terindah,” ungkapnya.
Sebagai upaya mengenalkan kota sungai terindah, lanjutnya lagi, nantinya akan ada agenda susur sungai agar lebih mengenal bagaimana sungai-sungai di Banjarmasin.
Dengan adanya acara ini Dia mengharapkan perekonomian Banjarmasin tumbuh pesat menyusul event internasional tersebut. Selain itu, diharapkan menambah nilai pendidikan kepada masyarakat Kota Banjarmasin.
“Tentu dampak luasnya membuat Kota Banjarmasin terkenal hingga keluar negeri, dan imbasnya nama negara kita juga yang ikut harum,” pungkasnya.
Dia menjelaskan, anggaran penyelenggaraan seminar ini diambil dari kas APBD 2017 sebesar Rp350 juta, dinilai minim untuk penyelenggaraan acara berkelas dunia, sehingga akan dioptimalkan bagi pelayanan tamu yang datang dari mancanegara.
“Inisiatif kami menjadi menjadi tuan rumah ini atas keinginan wali kota, mengingat beliau pada acara serupa di Yogyakarta tahun lalu hadir,” pungkasnya.
Pada pembukaan seminar sastra ini dimeriahkan dengan seni tradisi Kalimantan Selatan seperti tari, madihin, musik panting juga pembacaan puisi. (dra)