Religi  

Sawah Terendam Diduga Akibat Perkebunan Sawit, Akan Disurvei Lagi

SIMPUR, koranbanjar.net – Penyebab lahan sawah selalu terendam, akan disurvei dan hasilnya akan dibicarakan di DPRD Hulu Sungai Selatan (HSS).

Hal itu diucapkan Ketua Komisi II DPRD HSS Kartoyo usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lapangan, Senin (2/3/2020) sore.

Lahan sawah di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Simpur, Kabupaten HSS selama 5 tahun terakhir selalu terendam air.

Hal itu, akibat Sungai Buluh di sawah tidak mengalir. Sehingga sawah seluas 100 hektar lebih di sana, tidak bisa ditanami padi.

Informasi dari masyarakat, dugaan sementara ujar Kartoyo, ada bloking sungai akibat jalan perkebunan kelapa sawit.

Sebab dalam 5 tahun ke belakang ucapnya, masih bisa ditanami padi.

 

Baca juga: 5 Tahun Sawah Tak Bisa Ditanami Padi, Diduga Akibat Perkebunan Sawit

 

Tetapi terangnya, informasi itu belum jelas kepastiannya, dan tidak bisa dengan hanya berspekulasi.

“Kami hari ini sepakat, perlu disurvei ulang oleh tim teknis,” ucap Kartoyo kepada wartawan.

Sebab ujarnya, secara teknis pihaknya tidak mengetahui ke mana arah aliran sungai itu.

Untuk mengetahui penyebab yang lebih detil, kata dia, bagian teknis akan turun ke lapangan.

“Setelah tim teknis, (hasilnya) nanti kita bicarakan kembali ke dewan, langkah apa yang mesti kita ambil,” ujarnya, setelah melihat kondisi lapangan.

Seluruh jajaran Komisi II DPRD HSS, bahkan Ketua DPRD HSS Akhmad Fahmi turun langsung melakukan sidak.

Diikuti jajaran Dinas PUTR dan Dinas Pertanian HSS, mobil-mobil rombongan menerobos jalan setapak bersemak menuju lokasi. (yat/dya)