BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Anggota Komisi IX DPR RI, Suir Syam, menyatakan, masih banyak jumlah anak penderita kurang gizi di Kalsel. Selain itu, masyarakat pengguna BPJS Kesehatan di Kalsel juga masih banyak mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang kurang optimal.
Sebaliknya, dikatakan Suir Syam, pihak rumah sakit juga banyak mengeluhkan uang tunggakan pembayaran BPJS dari masyarakat. Hal itu mengakibatkan rumah sakit menjadi kekurangan biaya operasional.
Informasi tersebut didapat Suir Syam dalam reses rombongan Komisi IX DPR RI, Kamis (14/2/2019) pagi, di Aula H Maksid, Kantor Setdaprov Kalsel, Banjarbaru.
“Permasalahan ini nantinya akan kita bawa ke pusat dalam rapat kerja dengan kementerian terkait. Kita akan coba pecahkan bersama karena kesimpulannya hari ini harus banyak yang diperbaiki,” jelas Suir Syam dalam wawancaranya kepada wartawan.
Sementara informasi tentang permasalahan lainnya, Komisi IX DPR RI juga menggali informasi dari BPOM Kalsel mengenai banyaknya obat keras dan terlarang yang masih bebas beredar di pasaran.
Menanggapi sejumlah permasalahan tersebut, Gubernur Kalsel, Rudi Resnawan, mengatakan, saat ini Pemprov Kalsel sedang mengutamakan penyelesaian masalah yang ada di bidang kesehatan.
“Sekarang yang menjadi fokus atau yang utama bagi kami yaitu di bidang kesehatan, karena alokasi anggaran di bidang kesehatan sudah tinggi,” ucapnya.
Reses rombongan Komisi IX DPR RI itu disambut Wakil Gubernur Kalsel, para Staf Ahli Setdaprov Kalsel, BKKBN Kalsel, BPOM Kalsel, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), serta BPJS Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan Kalsel. (ykw/dny)