MARTAPURA, koranbanjar.net – Ratusan warga Kelurahan Murung Keraton, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar menggelar kegiatan Burdah Keliling, Selasa (27/8/2019) malam. Hal ini dilakukan agar wilayah tersebut terhindar dari bala bencana, terlebih saat ini sedang kemarau banyak terjadi musibah kebakaran.
Ritual membaca Burdah berjamaah sambil jalan kaki mengelilingi kampung ini sudah menjadi budaya Islami masyarakat Banjar sejak dulu. Membaca Burdah yang isinya merupakan salawat atau puji-pujian kepada Nabi Mumahhad SAW ini diyakini memberi efek ‘dingin’ sehingga dapat menangkal musibah seperti kebakaran dan lainnya.
Kebanyakan di tengah msyarakat Banjar ritual ini sering dilakukan saat musim kemarau atau ketika banyak terjadi bekaran. Namun di Kelurahan Murung Keraton, ternyata kegiatan ini tidak hanya dilakukan saat kemarau, tetapi tiap tiga bulan sekali.
Fahrurrazi, Ketua RT 04 RW 02, Kelurahan Murung Keraton mengungkapkan, hal ini tentunya dengan harapan di wilayahnya tidak mengalami bala atau musibah.
“Selain itu, kita juga tidak ingin tradisi turun temurun ini nantinya hilang, makanya kita adakan tiap tiga bulan sekali supaya generasi penerus kita tahu dan ikut melestarikannya,” ujarnya kepada koranbanjar.net usai kegiatan.
Dirinya bersyukur kegiatan itu masih diikuti banyak oleh para remaja. Ia menjelaskan tidak kurang dari 200 orang yang ikut serta Burdah Keliling. “Alhamdulillah banyak anak-anak yang juga ikut dari umur 15 tahun sampai yang tua,” tuturnya.
Fahrurrazi menjelaskan, Burdah Keliling dilakukan di seputaran Kelurahan Murung Keraton hingga ke Pasar Taibah dan Murung Keraton Pasar Batuah Martapura.
Ia menambahkan, kegiatan ini mendapat banyak dukungan dari warga Murung Keraton, bahkan banyak yang menyumbangkan konsumsi. “Ada sekitar 300 lebih nasi bungkus yang disediakan warga,” imbuhnya.
Salah satu warga setempat yang juga ikut Burdah Keliling, Ahmad Syarif mengungkapkan, dirinya bersyukur kegiatan Burdah Keliling ini masih antusias diikuti warga. Dirinya menjelaskan, ritual Islami ini dibawa oleh Syekh Muhammad Arsyad Al Banjar atau Datu Kelampayan. Sejak itu, warga Banjar, khususnya di Martapura, selalu menggelar tradisi Islami tersebut.
“Semoga dengan dilaksanakannya Burdah Keliling ini segala musibah dan bencana terhindar di Martapura khususnya. Kita juga berharap para generasi milenial dapat melestarikan kearifan lokal yang bernuansa Islami ini,” tutup pria yang juga sebagai Sekretaris BUSER 690 dan Ketua PKPI Banjar ini. (dra)