Penerimaan calon peserta didik baru (PPDB) secara online tingkat SMK se-Kalsel yang awalnya dibuka dari 29 Juni hinnga 1 Juli 2020, terpaksa diperpanjang hingga 3 Juli 2020. Hal itu diakibatkan lambatnya koneksi jaringan internet untuk mengakses website pendaftaran.
BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Kabid Pembinaan SMK Disdik Kalsel, Syamsuri Hormansyah mengatakan, lambatnya jaringan internet mengakibatkan orang tua peserta didik kebingungan.
“Meski tidak ada sistem zonasi dalam penerimaan siswa SMK, namun erornya sistem aplikasi PPDB membuat orang tua siswa kebingungan, karena ada data yang tidak sinkron antara yang di aplikasi dengan data sekolah tujuan,” katanya, via via Zoom, kemarin.
Dia menyampaikan, pada hari pertama pendaftaran saja, pendaftaran jalur reguler sempat penuh. Akibatnya, para pendaftar yang lebih awal terpaksa dialihkan ke pendaftaran kedua.
“Nah, ini menjadi persoalan yang kadang karena pendaftar terlalu banyak mengupdate data, sehingga berpengaruh terhadap data mereka di pendaftaran tadi,” ungkapnya.
Selain itu, menurut dia, permasalahan tersebut juga disebabkan banyaknya orangtua siswa yang mengakses website pendaftaran. “Karena semua orang menggunakan jadi berebut jaringannya. Saya kira tidak ada suatu pelaksanaan yang tidak cacat, pasti ada cacatnya,” tuturnya.
Beruntungnya, kendala tersebut tidak berlangsung lama. Sampai pada hari ketiga, tidak ada lagi laporan permasalahan pendaftaran dari orangtua calon peserta didik. “Sampai saat ini tidak ada laporan lagi tentang PPDB SMK di Kalsel. Kita terus memantau,” ujarnya.
Dia menyampaikan, pihaknya berkomitmen selalu berupaya mengatasi kendala yang ada pada pendaftaran peserta didik. (ags/dny)