LOKSADO, KORANBANJAR.NET – Pelaksanan Natal di Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Efrata, Loksado, sudah tak lagi menggunakan pohon cemara hidup hasil tebangan dari tanaman sendiri sebagai simbol pohon Natal di GKE Efrata.
Pimpinan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Efrata, Pendeta Purnama Santi, menceritakan, kebiasaan menggunakan pohon cemara hidup untuk pohon Natal di GKE Efrata sudah ditinggalkan para umat Nasarani di Loksado sejak beberapa tahun lalu.
Sebagai gantinya, pengurus GKE Efrata menggunakan reflika pohon Natal berbahan plastik.

“Dulu memang kami pakai pohon cemara yang ditebang dari tanaman sendiri. Tapi setelah ada beberapa masukan dari sejumlah pihak agar jangan menebang pohon karena merusak alam dan lingkungan, makanya kami tidak lagi memakai pohon hidup,” ujar Pendeta Santi, saat ditemui koranbanjar.net, Senin (24/12/2018) tadi
Dari pantauan langsung koranbanjar.net, hingga Senin siang tadi, panitia Natal GKE Efrata tengah sibuk mempersiapkan pelaksanaan Natal di gereja terbesar di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) itu.
Seluruh persiapan dari memasak berbagai hidangan Natal, dekorasi gereja, hingga berbagai persiapan lainnya dilakukan secara gotong-royong. (mj-025/dny)