MARTAPURA,KORANBANJAR.NET – Puluhan ribu umat Muslim dari berbagai usia dan kalangan berkumpul di Masjid Agung Al Karomah, Martapura, Kabupaten Banjar, untuk melakukan iktikaf di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadan 1439 H.
Mereka berlomba-lomba mengerjakan ibadah pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan karena seperti yang diyakini umat Muslim, malam lailatul qodar akan jatuh di salah satu malam ganjil itu.
Berdasarkan pantauan koranbanjar.net pada pukul 01.00 Wita, Minggu (10/6) dini hari tadi, Masjid Agung Al Karomah Martapura yang merupakan masjid terbesar di Kalsel itu dipenuhi jamaah yang melakukan iktikaf dan shalat tengah malam. Bahkan saking penuhnya, banyaknya jamaah hingga memenuhi halaman masjid tersebut.
Puluhan ribu jamaah itu tidak hanya berasal dari warga dalam daerah Kabupaten Banjar saja, namun ternyata banyak juga jamaah yang berasal dari luar daerah Kabupaten Banjar. Sepert salah satu jamaah yang ditemui koranbanajr.net, Juhaidi (31), warga Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
Juhaidi menceritakan, ia sengaja datang ke Martapura untuk mengikuti shalat tengah malam berjamaah di Masjid Agung Al Karomah Martapura.
“Saya berangkat sabtu siang dari Pelaihari, sampai Martapura sekitar pukul 17,30 Wita. Saya buka puasa di Masjid Al-Karomah, sholat maghrib, isya dan tarawih, lalu dilanjutkan dengan shalat tengah malam. Setelah shalat subuh rencananya baru balik ke Pelaihari lagi,” katanya.
Terkait keistimeawaan malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, Juhaidi menuturkan, malam ganjil adalah malam yang paling ditunggu oleh umat Muslim, khususnya bagi dirinya sendiri, karena selain diturunkannya lailatul qodar pada salah satu malam ganjil itu, malam ganjil bisa juga dimanfaatkan untuk muhasabah atau menginstropeksi diri agar kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi.
Shalat tengah malam pada Minggu (10/6) di Masjid Agung Al Karomah itu dipimpin oleh salah satu ulama di Martapura, yakni KH Muhammad Syukri Unus. (sai/dny)