MARTAPURA, koranbanjar.net – Meski dinding bolder di Venue Wall Climbing FPTI Banjar, Taman Demang Lehman Martapura sudah tidak layak lagi digunakan, namun tidak menurunkan antusiasme para pemanjat dinding junior di Kabupaten Banjar untuk berlatih.
Sejauh ini dinding bolder tidak lagi digunakan untuk sarana latihan karena kondisinya yang sudah tidak layak pakai akibat rusak termakan oleh waktu. Nampak jelas di wall bolder yang berbahan triplek itu bolong dan lapuk.
Para pemanjat yang ingin berlatih terpaksa hanya bisa memaksimalkan dinding lainnya yakni, speed WR, lead, speed track dan speed clasik.
Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) PC Kabupaten Banjar Rudi mengatakan, tiap sore banyak anak-anak pelajar yang ikut latihan bersama di Venue Wall Climbing FPTI Banjar, Taman Demang Lehman Martapura.
Keadaan itu tidak hanya ketika mendekati event, namun jelasnya di hari-hari biasa pun demikian.
“Kita berharap antusiasme anak-anak pelajar tidak menurun untuk tetap rutin latihan bersama, meski sesudah lomba,” tuturnya, Rabu (21/8/2019)
Beberapa waktu lalu, Rudi sempat mengatakan kepada koranbanjar.net saat menghadapi persiapan Kejurnas Panjat Tebing, dirinya mengeluhkan minimnya fasilitas venue, seperti dinding bolder yang tak kunjung diperbaiki dan lampu untuk malam hari.
“Kita ini kan yang dilatih kebanyakan dari pelajar, sementara mereka sekolah full day. Jam setengah lima sore baru mulai latihan dan magrib terpaksa berhenti latihan karena sudah mulai gelap,” tuturnya.
Menurutnya, jika ada lampu penerangan akan lebih maksimal menggelar latihan. Ia berharap nantinya Pemkab Banjar ada upaya untuk membenahi olahraga khususnya panjat dinding.
“Venue Climbing di Taman Demang Lehman ini kan dibangun saat Porpov 2013 lalu, dan hingga kini tidak ada perbaikan. Semoga nanti pemerintah dapat merealisasikannya,” harapnya.
Sementara Kasi Pembudayaan Olahraga Dispora Kabupaten Banjar Gustu Yudhi mengatakan, adanaya venue panjat dinding ini juga salah satu upaya fasilitasi pemerintah daerah bersama organisasi dan masyarakat agar anak anak bisa terhindar dari kegiatan negatif. Apalagi menurutnya Kabupaten Banjar salah satu kabupaten/kota yang meraih predikat Kabupaten Layak Anak tahun 2019.
“Ini penting untuk mempertahankan predikat Kabupaten Banjar sebagai Kabupaten Layak Anak 2019. Hampir semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terlibat di dalamnya, termasuk Dinas Olahraga,” imbuhnya. (dra)