BANJAR – Matang Kaladan merupakan salah satu objek wisata alam yang terdapat di kawasan Tahura Sultan Adam, Desa Tiwingan Lama Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Objek wisata yang satu ini berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Banjarbaru.
Untuk menuju ke lokasi wisata alam Matang Kaladan dari pelabuhan Riam Kanan bisa menggunakan dua jalur alternatif, untuk para pecinta alam berjiwa petualang bisa melewati jalur tracking yang lumayan ekstrim, kemudian alternatif lain bisa menggunakan jasa ojek masyarakat setempat.
Berdasarkan press release Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan yang diterima koranbanjar.net, objek wisata Matang Kaladan memiliki beberapa spot foto yang unik, antara lai, Menara Pohon, Rumah Marsupilami, Biduk Kaladan, Lampau Kembar, Gazebo Atap Daun, Titanic dan Rakit.
“Beberapa spot foto tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan, ditambah pemandangaan alam menyerupai pemandangan yang ada di Raja Ampat menjadi latar spot foto tersebut. Kondisi itu tentunya sangat menarik dan jarang ditemui di tempat lain, untuk saat ini wisata alam Matang Kaladan dikelola masyarakat setempat yang menamakan dirinya sebagai Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Riam Kanan,” demikian diutarakan Sekretaris Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Dr Rahmaddin MY, A.KS, M.Si saat dihubungi koranbanjar.net, secara terpisah.
Untuk pengembangan ke depan, Tahura Sultan Adam sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pokdarwis Riam Kanan agar wisata alam Matang Kaladan dikelola bersama Tahura Sultan Adam, sehingga sebagian dari pemasukan retribusi wisata tersebut bisa menjadi PAD Provinsi Kalimantan Selatan.
Semenara itu, dalam rangka konservasi tanah di kawasan Tahura Sultan Adam, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melalui UPTD Tahura Sultan Adam melakukan penanaman tanaman kersen (Muntingia Calabura L.) sebanyak 4.000 batang dengan jarak tanam 3 X 3 meter.
Tanaman kersen ini dipilih karena mudah tumbuh di mana saja, dahan yang rimbun untuk penyejuk serta pertumbuhan yang cepat. Hanya memerlukan beberapa tahun, tanaman ini dapat segera tinggi dan berbuah. Oleh karena itu, tanaman ini banyak digunakan sebagai tanaman naungan.
Diharapkan dengan adanya tanaman kersen ini, area yang panas dapat segera menjadi dingin dan sejuk serta mampu menghijaukan kembali lahan yang tidak produktif.(dinas kehutanan provinsi kalsel)