Tak Berkategori  

Inventarisasi KHP Balangan, Kecamatan Juai dan Halong Memiliki sekitar 7.000 Tanaman Gaharu

BALANGAN – Hutan di wilayah Kalimantan Selatan memiliki potensi yang sangat luar biasa. Salah satunya adalah hasil hutan dari pohon gaharu, yakni kayu berwarna kehitaman dan mengandung resin khas yang dihasilkan salah satu spesies pohon marga/ genus Aquilaria, terutama A, malaccensis. Resin ini digunakan dalam industri wangi-wangian karena berbau harum.

Data dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, gaharu dihasilkan oleh tanaman sebagai respon dari mikroba yang masuk ke dalam jaringan yang terluka. Untuk kepentingan komersil, masyarakat mengebor batang tanaman penghasil gaharu dan memasukkan Inokulum cendawan ke dalamnya.

Tanaman gaharu atau yang lebih dikenal masyarakat umum sebagai Ayuput, merupakan salah satu tanaman unggulan Kabupaten Balangan. Masyarakat di Kabupaten Balangan umumnya sangat tertarik untuk mengembangkan tanaman gaharu, karena mahalnya harga jual dari gaharu alam.

Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Dr. Hanif Faisol Nurrofiq melalui Sekretarisnya Dr Rahmaddin MY, A.KS, M.Si, Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Balangan melalui Seksi Pemanfaatan telah melaksanakan kegiatan inventarisasi potensi tanaman gaharu di sebagian kecamatan Juai dan Halong.

Dari kegiatan yang dilakukan selama tiga hari tersebut (5 s/d 8 Februari 2018) telah didapat sejumlah 18 lokasi, yang berisi ± 7.000 tanaman gaharu dengan diameter antara 3 s/d 30 cm.

Adapun tanaman yang telah memenuhi kriteria untuk disuntikkan inokulan adalah sekitar 30% – 35% dari keseluruhan tanaman yang didata. Namun, walaupun banyak tanaman yang telah siap suntik, terdapat kendala yang dihadapi petani, yaitu besarnya biaya penyuntikan dalam pembelian inokulan.

Sehingga walaupun tanaman gaharu di Kabupaten Balangan sangat potensial, namun belum memiliki nilai ekonomi yang bagus untuk petani. Semoga ke depan terdapat investor yang tertarik untuk mengembangkan potensi gaharu di Kabupaten Balangan, sehingga petani bisa menikmati nilai ekonominya.

Sementara itu, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melalui KPH Kayu Tangi mendampingi Kementerian Sosial yang dalam hal ini adalah Balai Besar Pendidikan dan Latihan Kementerian Sosial beserta Balai Pengelolaan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah IX Banjarbaru melakukan kunjungan ke Desa Angkipih, Kabupaten Banjar.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka peninjauan demplot Agro Foresty seluas 40 hektare.

Dari kunjungan tersebut mampu membuat pihak Kementerian Sosial terkesan, sehingga berencana untuk melaksanakan sistem pelatihan di alam terbuka yang melibatkan langsung masyarakat Desa Angkipih.

Ke depan, Kementerian Sosial akan berkomunikasi dengan instansi terkait, di antaranya Kehutanan, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian dan Koperasi untuk saling bersinergi dalam mewujudkan dan mensukseskan program kerja agar dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Angkipih.(humas dishut kalsel)