Religi  

Masjid Su’ada Baangkat Diyakini Punya Karomah, Konon Nabi Khaidir Pernah Duduk di Salah Satu Tiang Masjid  

Bangunan Masjid Su’ada atau Masjid Baangkat semua bahan bangunan dari kayu ulin mulai dari lantai, dinding hingga atap.(foto: ramli)
Bangunan Masjid Su’ada atau Masjid Baangkat semua bahan bangunan dari kayu ulin mulai dari lantai, dinding hingga atap.(foto: ramli)

Masyarakat Desa Wasah Hilir, Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengharapkan pemerintah dapat melakukan pemeliharaan, bahkan merenovasi terhadap bangunan Masjid Su’ada atau yang juga dikenal Masjid Baangkat. Karena masjid ini diyakini banyak mempunyai karomah. (keistimewaan), bahkan Nabi Khaidir disebut-sebut pernah duduk di salah satu tiang masjid.  

KANDANGAN, koranbanjar.net – Warga Desa Wasah Hilir, Imi menyebutkan, untuk pemugaran Cagar Budaya Masjid Baangkat tentunya memerlukan biaya tidak sedikit.

“Masjid ini pernah mendapat bantuan untuk renovasi dari Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, tapi belum tuntas,” ujarnya saat ditemui di pekarangan masjid, Selasa (3/5/2022) siang.

Ia menuturkan sejarah singkat berdirinya Masjid Baangkat dibangun ulama Banjar, Al Alamah Syekh H Abbas dan Al Alamah Syekh HM Said bin Al Alamah Syekh H. Sa’dudin pada 28 Zulhijjah 1328 Hijriah atau 1908 Masehi.

Beberapa keunikan masjid di Desa Wasah Hilir itu, antara lain, tiang guru yang berdekatan dengan mimbar diyakini masyarakat mempunyai karomah.

Bagian dalam Masjid Baangkat.
Bagian dalam Masjid Baangkat.

“Menurut cerita orang-orang tua dulu ada orang tua yang sering datang ke masjid ini duduk dekat tiang guru samping mimbar. Menurut penuturan orang tua yang datang dengan sepeda tua, bahwa pada tiang guru itu, pernah duduk Nabi Khaidir,” ujarnya.

Kemudian tiang guru di bagian belakang atau kanan menghadap mimbar, dulunya memanjang/meninggi sendiri, sehingga terjadi beberapa kali potong.

“Selain itu, dulu tanah yang persis berada di bawah mimbar banyak warga yang mengambil entah untuk kepentingan apa,” tutur Imi

Masjid Baangkat tersebut berbahankan kayu ulin dari tongkat, tiang, lantai hingga atapnya.(mdr/sir )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *