Hingga sehari setelah pemakaman Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi, masyarakat berbagai kalangan masih berdatangan untuk berziarah ke makam ulama tersohor di Kalimantan Selatan itu. Akibatnya, pihak keluarga terpaksa menutup total lokasi makam yang berada di Jalan Masjid Jami, Komplek Masjid Jami, Antasan Kecil Timur, Banjarmasin itu.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Penutupan semetara itu dilakukan sejak Minggu (3/4/2020) siang. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Menurut anggota keluarga almarhum, Rahmad Supiani, makam Guru Zuhdi ditutup dengan penjagaan berlapis.
“Ada tiga ring (lapis) penjagaan. Jadi mohon maaf sekali, sementara ini para peziarah tidak bisa mengunjungi makam almarhum,” katanya.
Baca juga: Jenazah Guru Zuhdi Disambut Ribuan Pelayat dengan Takbir dan Selawat
Kendati demikian, penutupan makam itu bukan tanpa pengecualian. Pihak keluarga tetap membuka makam khusus bagi peziarah yang datang dari luar negeri. Hal itu dikarenakan para peziarah yang datang tidak hanya dari berbagai daerah di Kalimantan, namun banyak juga yang berasal dari luar negeri.
“Peziarah dari luar negeri ada yang dari Yaman,” ucap Supiani.
Baca juga:
Riwayat Guru Zuhdianoor; Sangat Memuliakan Guru Sekumpul
Guru Zuhdi Wafat, Keluarga; Doakan Dari Rumah Saja
Diwartakan sebelumnya, Guru Zuhdi tutup usia di umur 48 tahun, Sabtu (2/5/2020), di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Dia didiagnosa memiliki riwayat penyakit kanker paru atau kanker kelenjar getah bening. (ags/dny)