ANJIR – Tingkah laku seorang kekasih Allah seperti KH Utuh Jamhuri yang bergelar Kai Jabuk asal Anjir Serapat, Kabupaten Barito Kuala ini, kadang di luar nalar atau tidak lazim. Namun itulah kekuasaan Allah menunjukkan kasih sayang kepada hamba-hambaNya. Bahkan tatkala menjelang ajal pun, dia masih sempat menaruh perhatian kepada orang yang berhajat.
Konon di usianya yang ke 115 tahun, Kai Jabuk mengalami sakit keras. Oleh pihak keluarga, dia langsung dirujuk ke RS Islam Banjarmasin untuk menjalani pengobatan rawat inap. Beberapa hari, Kai Jabuk sudah menjalani pengobatan, kemudian oleh pihak rumah sakit dinyatakan, penyakitnya sulit disembuhkan. Selain faktor usia, juga penyakit yang terbilang sudah cukup parah.
Menurut salah seorang keturunan atau putra Kai Jabuk, yakni Amang Udin, beberapa jam sebelum menghembuskan nafas yang terakhir, Kai Jabuk sudah dalam kondisi tidak bergerak lagi. Matanya tertutup, sekujur tubuhnya sudah tidak menunjukkan tanda-tanda masih hidup. Yang masih terdengar hanya desah nafasnya yang sangat pelan.
Bersamaan itu, kisah Amang Udin, datang seorang ibu dari Anjir Serapat yang berniat untuk membesuk sekaligus membawa sebuah botol pelastik berisi air mineral. Diperkirakan, ibu yang datang menduga bahwa Kai Jabuk hanya mengalami sakit biasa atau tidak separah yang dilihatnya. Oleh sebab itu, dia datang sambil membawa sebotol air dengan maksud hajat tertentu.
Menyaksikan keadaan Kai Jabuk yang sudah dalam keadaan kritis, si ibu itupun bermaksud membatalkan niatnya. Tetapi alangkah terkejutnya, keinginan si ibu rupanya diketahui oleh Kai Jabuk yang sudah dalam keadaan sekarat.
Serta merta, Kai Jabuk membuka mata, kemudian bangun dari posisi berbaring atau setengah duduk. Kemudian dia meminta sebotol air yang sudah dipersiapkan si ibu tadi. Tanpa banyak bicara, Kai Jabuk mengambil air tersebut, membuka tutup botol, seraya mulutnya terlihat sedang komat-komit membacakan ayat-ayat suci Alquran. Seusai membacakan ayat-ayat suci Alquran, kemudian dia menyerahkan botol berisi air tadi dan kembali berbaring.
Tidak lama setelah berbaring, kabar duka mengisi ruang inap di rumah sakit tersebut, Kai Jabuk wafat di usianya yang diperkirakan 115 tahun. Kini Kai Jabuk dimakamkan di dekat rumahnya di Anjir Serapat, Kabupaten Barito Kuala.(sir)
Baca Selengkapnya:
- Haul Ke-10 Wali Allah, Kai Jabuk (1); Wafat di Usia 125 Tahun, Inilah Bacaan yang Diamalkan
- Haul Ke-10 Wali Allah, Kai Jabuk (2); Sering “Mahimpu” Guru Sekumpul di Waktu Kecil
- Haul ke 10 Wali Allah, Kai Jabuk (3-Habis); Inilah Karomah Yang Semula Disembunyikan
- Kisah Wali Allah Bergelar Kai Jabuk, Hentikan Kelotok dengan Satu Tepukan Tangan (Bagian 1)
- Kisah Wali Allah Bergelar Kai Jabuk, Menjelang Ajal Masih Sempat Tunaikan Hajat Orang Lain (Bagian II – Habis)