MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar menyediakan kamar khusus untuk Muhammad Al Fatih, balita yang didiagnosis mengidap Jeune Syndrome, di Kantor Perwakilan Banjar Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan.
“Kita sudah siapkan sebuah kamar khusus untuk Al Fatih bersama orang tuanya, di Kantor Perwakilan Kabupaten Banjar selama menjalani rawat jalan. Kita siapkan di sini, agar mudah ketika hendak pemeriksaan kondisinya ke RSCM,” jelas Bupati Banjar KH Khalilurrahman, saat meninjau kamar tersebut, Selasa (15/1/2019).
Sudah Sembilan bulan balita asal Kecamatan Mataraman ini dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Kini ia sudah berumur 12 bulan.
Jeune Syndrome adalah kelainan tulang dada sempit, sehingga paru-paru tidak mengembang. Al Fatih adalah bayi pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara yang ditemukan mengidap kelainan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banjar Ikhwansyah menjelaskan, disediakannya kamar khusus di luar RSCM merupakan saran dari tim dokter.
“Tim dokter RSCM yang menangani Al Fatih menyarankan agar ditempatkan di luar rumah sakit, agar menghindari terkontaminasi penyakit lain,” jelasnya.
Pemkab Banjar menyiapkan sebuah kamar di lantai dua berukuran cukup luas, yakni sekitar 4×4 meter yang dilengkapi tempat tidur serta fentilator oksigen.
Kendati sudah disiapkan, Al Fatih serta keluarga belum bisa menempati kamar khusus tersebut, sebab tutur Ikhwansyah, menurut tim dokter ada gangguan penyakit lain pada Al Fatih sehingga harus masih bertahan di RSCM.
“Kita masih menunggu infromasi selanjutnya dari tim medis RSCM tentang perkembangan kondisi terakhir, serta kapan bisa dipindahkan ke kantor Perwakilan Banjar,” imbuh Ikhwansyah.
Menurut Ikhwansyah, hingga sekarang Dinkes Banjar bersama Pemerintah Provinsi Kalsel terus membantu balita tersebut hingga pulih layaknya anak normal.
“Kita tetap optimis. Menurut tim dokter kemungkinan sembuh 80 hingga 90 persen. Kita terus berdoa, dan saat ini yang penting kita pikirkan bagaimana menyiapkan biaya pengobatan yang cukup besar; berkisar antara Rp 16 juta hingga Rp20 juta per hari,” tambahnya.
Selain Bupati Banjar dan Kadinkes Banjar, Direktur Utama RSUD Ratu Zalecha Martapura, dr H Tofik Norman Hidayat, serta Ketua TP PKK Banjar Hj Raudathul Wardiyah, juga ikut serta meninjau kamar khusus untuk Al Fatih dan Keluarganya. (MCKominfo/dra)