LOKSADO, KORANBANJAR.NET – Sosialisasi Pemilu 2019 oleh sejumlah Relawan Demokrasi KPUD Hulu Sungai Selatan (HSS) di Kampung Kadayang, Desa Haratai RT 3 Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS, Sabtu (23/3/2019), mendapat tanggapan tegas dari Ketua Adat atau Pengulu Balai Kadayang Desa Haratai, Innul.
Pasalnya, menurut Innul, masyarakat Kampung Kadayang sudah jengah dengan janji-janji manis para calon wakil rakyat.
“Saat kampanye mereka bicara manis sekali tetapi setelah terpilih mereka lupa dengan janji mereka. Jika kami mau berontak untuk tidak memakai suara, bisa saja, karena mau siapapun yang terpilih tidak ada perubahan bagi kita,” kata Inul kepada para Relawan Demokrasi yang datang ke tempatnya.
Padahal, lanjut Innul, warga kampungnya tak banyak meminta kepada para calon pemimpin ataupun calon wakil rakyat, tetapi justru para calonlah yang sengaja datang ke Desa Haratai untuk berkampanye dan berjanji macam-macam tanpa realisasi yang jelas.
“Seperti janji untuk mensejahterakan masyarakat, tapi berapa tahun sudah harga karet anjlok? Kami tidak minta harga karet mahal, yang penting hasilnya bisa untuk membeli gula dan sembako lainnya saja, itu sudah cukup,” ujarnya.
Bahkan, sebut Innul, jalan di Kampung Kadayang yang sering dijanjikan para calon pemimpin sebelumnya hingga saat ini kondisinya masih mengkhawatirkan.
“Kami berharap jalan desa yang dijanjikan dapat bermanfaat bagi para guru yang datang dari jauh agar bisa turun setiap hari mengajar ke sekolah di tempat kami. Kami khawatir generasi muda kami jika ilmu dan pengetahuannya tidak masuk secara optimal,” ungkapnya.
Pantauan koranbanjar.net, saat ini jalan menuju Kampung Kadayang masih didominasi jalan tanah berbatu. Jika dituruni hujan maka kondisi jalan bisa menjadi licin.
Meski mendapat tanggapan tegas dari Kepala Adat Balai Kadayang, salah seorang Relawan Demokrasi, Yunus, mengaku senang bisa mensosialisasikan Pemilu 2019 kepada warga Kampung Kadayang.
“Para warga memberikan sambutan yang sangat baik terhadap kedatangan kami ke Kampung Kadayang,” tutur Yunus kepada koranbanjar.net.
Dia menjelaskan, saat ini dalam 200 orang pemilih di Kampung Kadayang, di antaranya ada sejumnlah pemilih yang tidak bisa baca tulis. “Itu yang saat ini menjadi perhatian kita,” pungkasnya.
Kampung Kadayang merupakan salah satu kampung adat terpencil di Kecamatan Loksado. Letaknya berada di ujung pelosok dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kotabaru serta Hulu Sungai Tengah. (yat/dny)