MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Menjelang puncak peringatan haul ulama kharismatik, Syekh Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani atau yang kerap disapa Abah Guru Sekumpul, Bupati Banjar H Khalilurrahman melakukan peninjauan ke beberapa posko, Jumat (08/03/2019).
Peninjauan didampingi Kepala-Kepala SKPD, di antaranya Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Banjar, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Banjar, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar, Kepala Dinas Kesehatan Martapura, Kepala BPBD Kabupaten Banjar, serta Camat Martapura Kota dan Lurah Sekumpul.
Peninjauan dilaksanakan ke beberapa titik yang berbeda, mulai dari Musala Ar Raudah Sekumpul, Posko Kesehatan simpang empat Az-zahra, Dapur umum pintu air, kantor kelurahan sekumpul, jalan tol belakang stadion Demang Lehman, serta meninjau perahu karet yang akan digunakan sebagai jalur evakuasi air.
Menurut Bupati Banjar, KH. Khalilurrahman peninjauan dilaksanakan bersama rombongan SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Banjar guna meninjau sampai mana kesiapan masyarakat Martapura menyambut para jamaah haul abah guru sekumpul.
“Alhamdulillah sampai hari, kelihatannya masyarakat sudah siap. Seperti dapur umum pintu air, yang sudah mulai mempersiapkan hidangan untuk para jamaah nanti,” ujarnya kepada sejumlah media.
Dirinya sangat mengapresiasi masyarakat Kabupaten Banjar, khususnya Kecamatan Martapura yang telah menjunjung tinggi sikap gotong royong dalam mempersiapkan berbagai persiapan jelang haul Abah Guru Sekumpul.
“Semoga sifat gotong royong ini akan terus dipertahankan dan terus dilaksanakan masyarakat Kabupaten Banjar,” harapnya.
Pada kesempatan itu pula, Bupati Banjar yang kerap disapa Guru Khalil bersama Komandan Kodim 1006/Martapura turut serta mengawah bersama masyarakat di dapur umum pintu air.
Selain itu, dia berpesan kepada masyarakat khususnya Kabupaten Banjar untuk selalu menjaga adab bagaimana menyambut tamu.
“Dari mana pun asal jamaah yang datang dalam pelaksanaan haul nanti, mereka orang islam dan datang seagai orang islam, maka kita sebagai orang islam wajib menghormati tamu sebagai mana yang diajarkan” katanya (fia/sir)