Warga Desa Sungai Jelai, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, mendadak heboh dinihari tadi. Seorang ibu bernama Ny Dahliani mengerang kesakitan, karena usia kelahiran anaknya sudah tiba. Sementara desa tersebut masih dilanda banjir, rumah-rumah terkepung air. Akhirnya, dengan kondisi seadanya, dibantu suami dan bidan desa, dia terpaksa melahirkan di dalam jukung atau perahu.
SUNGAI TABUK, koranbanjar.net – Warga Desa Sungai Jelai dan Desa Sungai Tandipah dinihari tadi, Minggu, (31/01/2021) sekitar pukul 04.50 wita, dikejutkan kabar seorang ibu yang mau melahirkan.
Suami dari ibu yang akan melahirkan itu, tampak terburu-buru mengayuh perahu ke desa tetangga, yakni ke Desa Sungai Tandipah untuk meminta tolong kepada seorang bidan membantu kelahiran anaknya. Dia sudah membawa istrinya dalam perahu untuk menuju rumah bidan desa di tengah suasana yang cukup gelap.
Tiba di Desa Sungai Tandipah, suami ibu yang melahirkan itu minta bantuan kepada warga setempat untuk mengantarkan ke rumah bidan desa bernama Setiawati, AMD KEb. Warga pun beramai-ramai mendampingi warga yang tengah membawa istrinya itu di dalam perahu.
Akan tetapi, karena akses jalan mendatangi rumah bidan hanya bisa dilewati dengan menggunakan transportasi air, ditambah kondisi wanita yang sudah hampir membrojolkan bayi, akhirnya bidan turun ke perahu membantu proses melahirkan. Dengan bantuan penerangan seadanya dan penutup kain, Ny. Dahliani dapat melahirkan anaknya dengan selamat.
Bidan Desa, Setiawati kepada koranbanjar.net menuturkan, dia sangat bersyukur dapat membantu proses melahirkan yang dialami Ny. Dahliani. “Alhamdulillah walaupun di tengah musibah banjir seperti ini, telah lahir seorang bayi laki laki dengan selamat dan segar bugar. Dengan segala keterbatasan, bayi laki-laki dilahirkan dengan sehat.
Usai melahirkan di perahu, bayi tersebut dibawa ke rumah bidan desa, kemudian diberikan perawatan layaknya bayi yang baru lahir. Menjelang subuh itu pula, orangtua sang bayi memberikan nama kepada putranya yang lahir di tengah banjir dengan nama Muhammad Al Banjari.(mj-32/sir)