Hebat! Ojol Bertangan Satu Pantang Menyerah Mengais Rezeki di Tengah COVID

Eko Saiful Nur Amin, sopir ojek online penyandang disabilitas. (dok pribadi Eko Saiful Nur Amin)
Eko Saiful Nur Amin, sopir ojek online penyandang disabilitas. (dok pribadi Eko Saiful Nur Amin)

Penyebaran Covid-19 merebak di sejumlah provinsi tanah air, hingga akhirnya pemerintah memutukan untuk melakukan pengetatan lewat kebijakan PPKM Darurat. Meski demikian, keadaan tersebut tidak membuat ojek online ini pantang menyerah dalam upaya mengais rezeki.

JAKARTA, koranbanjar.net – Eko Saiful Nur Amin adalah seorang ojek online penyandang disabilitas yang memiliki ketangguhan.

Kepada Suara.com Rabu (13/7/2021) dia mengaku hanya seorang pengemudi ojol yang hanya mengantarkan barang saja. Maklum kondisi fisiknya karena harus kehilangan satu lengannya akibat kecelakaan 2017 lalu memaksa kekinian menjalani hal tersebut.

Di masa PPKM Darurat diterapkan dirinya tak jarang mendapatkan kendala-kendala dalam menjalani profesi tersebut. Selama PPKM Darurat memang sejumlah ruas jalan dibatasi mobilitasnya atau dilakukan penyekatan.

Ia sendiri kerapkali tersekat bila akan mengantar barang pesanan kustomer. Menurutnya, dengan adanya hal itu harus memaksa dirinya menempuh jalan yang lebih jauh untuk sampai ke tujuan.

“Ketika penutupan penyekatan kadang ojol ada yang dibolehkan masuk ketika sedang membawa orderan, tapi ada juga yang enggak boleh masuk ke penyekatan disuruh cari jalur alternatif.  Bgaimana ya namanya ojol dibayar sesuai dengan maps ya kalau kita cari jalur alternatif jadinya kita muter-muter nah itu muter-muter-nya kita nggak dibayar,” kata Eko.

Eko Saiful Nur Amin, sopir ojek online penyandang disabilitas. (dok pribadi Eko Saiful Nur Amin)
Eko Saiful Nur Amin, sopir ojek online penyandang disabilitas. (dok pribadi Eko Saiful Nur Amin)

Namun, bagi Eko dan semangatnya terkadang kendala tersebut tak terlalu digubris. Menurutnya, hal itu sudah menjadi resiko yang ia tanggung.

“Cuma ya mau gimana lagi. Intinya mah barang sampai ambil barang. Yang penting barang sampai aja mau ada maps ngaco ada penyekatan,” tuturnya.

Sementara itu, terkait dengan ancaman terpapar covid, Eko terbilang punya resiko tinggi. Pasalnya ia masih harus bekerja mencari nafkah di jalanan.

“Jadi saya stand by aja dari dulu juga sampai sekarang di rumah aja menunggu order. Enggak pernah berkerumun enggak pernah keluar rumah. Kalau udah dapet orderan baru keluar rumah,” ungkapnya.

Eko mengaku enggan terlalu memaksakan diri untuk dalam mencari nafkah sebagai pengemudi ojek online. Baginya rezeki sudah ada yang mengatur. Ia percaya bisa bertahan hidup setiap harinya.

“Jadi jaga fisik kita sendiri lah yang penting, niat kita hanya bekerja ya mencari nafkah, kita enggak tahu kita terpapar. Selama niat kita baik, insya Allah dikasih yang terbaik dari yang Maha Kuasa,” tuturnya.

Lebih lanjut, untuk menjaga kesehatannya selama pandemi Eko sendiri tak banyak mengonsumsi obat atau suplemen-suplemen tertentu. Pria yang tinggal di Kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur ini hanya rutin mengonsumsi air putih.

“Kalau saya sih banyak minum air putih aja. Setelah itu saya menjaga aja pikiran kita nggak terlalu panik banget jadi buat have fun aja. Kalau saya pribadi ojol freelance kan jatuhnya bebas kalau misalnya saya capai lebih baik saya istirahat di rumah. Buat tidur karena kan ya orang tua bilang istirahat ya tidur obatnya,” kata dia.(koranbanjar.net)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *