Terkait dengan kelangkaan gas elpiji isi 3 kilogram hingga melambungnya harga gas tersebut, anggota DPRD Provinsi Kalsel, Gusti Rudiansyah sangat geram mendengar kabar tersebut.
BANJAR, koranbanjar.net – Anggota DPRD Provinsi Kalsel dari Komisi III yang membidangi Kesejahteraan Masyarakat, Gusti Rudiansyah ketika dihubungi koranbanjar.net, Selasa, (16/02/2021) pukul 22.00 wita, tidak dapat menyembunyikan kekecewaan setelah mendengar kabar tingginya harga gas elpiji.
“Saya sangat prihatin atas keadaan ini, masyarakat baru saja tertimpa banjir, harusnya pemerintah tanggap membantu dan meringankan beban masyarakat, ini malah semakin parah,” tegasnya.
Bagaimanapun, menurut dia, gas elpiji merupakan kebutuhan pokok yang sangat diperlukan masyarakat, kalau gas elpiji langka atau harganya melambung, bagaimana masyarakat bisa memperoleh dengan mudah. “Bagaimana masyarakat memasak?” ucapnya.
Dengan adanya informasi ini, sambung Rudiansyah, dia akan segera mengadakan rapat koordinasi dengan instansi terkait, seperti Pertamina dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap masalah ini.
“Kalau perlu Pertamina mengadakan pasar murah, supaya masyarakat terbantu. Persoalan ini tidak bisa dibiarkan,” pungkas Gusti Rudiansyah.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, warga Komplek MJ Perdana Kusuma Kayu Kacang, Kelurahan Sungai Lulut, Fahrul menuturkan, selama berjam-jam dia membawa tabung gas elpiji yang kosong untuk ditukar dengan gas elpiji yang akan dibeli.
“Tak ada satu kios pengecer pun yang menjual gas, walaupun kebetulan ada, harganya Rp50 per tabung (biji). Pemerintah harus secepatnya mengatasi permasalahan ini,” ujarnya.
Dia menegaskan, persoalan ini menjadi PR bagi Disperindag Banjar dan Pertamina. Lembaga yang berkompeten harus secepatnya mengatasi kelangkaan dan kekosongan elpiji. Karena masyarakat sangat membutuhkan untuk keperluan sehari-hari,” ungkapnya.(mj-32/sir)
