BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Kalangan mahasiswa harus berhati-hati dalam menangkal masuknya paham radikal yang menyasar kaum intelektual. Karena paham radikal sudah ke kalangan masyarakat awam, hanya saja ditanggapi sepintas.
Demikian diutarakan Habib Fathurrahman Bahasyim saat mengisi tausiah di acara Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Kelompok Studi Islam (KSI) civitas akademika Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, di lingkungan kampus ULM, Kamis (29/11/2018).
“Tapi jika masuk ke kaum intelektual, termasuk pada mahasiswa, maka akan sangat berbahaya, karena kelompok yang telah teracuni akan berpikir bagaimana ‘menegakkan’ pemahaman yang salah ini dengan menghalalkan segala cara,” tutur Habib.
Dia juga mengingatkan para mahasiswa yang merupakan cikal bakal pemimpin bangsa ini, terutama yang akan menjadi praktisi hukum, untuk tetap berpegang teguh dengan agama dalam menjalankan aktifitas pekerjaan.
“Jangan mudah ‘dibeli’, jangan mudah tergiur dengan iming-iming duniawi. Sebagaimana Rasulullah SAW memberi contoh ; “Seandainya Fatimah binti Muhammad (anak beliau SAW) mencuri, maka akan kupotong tangannya,” kata Habib dengan tegas mengingatkan.
Menutup tausiah, Habib mengimbau seluruh peserta yang berhadir untuk ‘membalas cinta’ Rasulullah SAW, walaupun tidak sebanding dengan cinta yang beliau berikan kepada umat, minimal dengan mengamalkan shalawat.
Acara dibuka dengan pembacaan syair-syair maulud Simtudduror. Dalam sambutan, Dekan Fakultas Hukum ULM Dr. Abdul Halim Barkatullah, S.Ag, SH, M.Hum, mengajak seluruh jajaran civitas akademika untuk mempererat silaturahmi dalam semangat kebersamaan. Dia juga sempat mengupas tentang perkembangan Islam di dunia dalam hitungan angka, di mana Indonesia termasuk dalam negara yang lambat dalam persentasi pemeluk baru.(al/sir)