Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Kriminal & Peristiwa

Dinkes Tak Memaksa, JIka Sekolah Melaksanakan Vasin MR atau Tidak

Avatar
377
×

Dinkes Tak Memaksa, JIka Sekolah Melaksanakan Vasin MR atau Tidak

Sebarkan artikel ini

MARTAPURA,KORANBANJAR.NET- Pro dan kontra tentang program imunisasi campak dan rubela (MR) yang diluncurkan pemerintah pusat tahun 2018, telah mengundang keraguan bagi masyarakat untuk mengikutsertakan anak mereka.

Lebih-lebih sekarang di salah satu media nasional itu menyebut, vaksin MR diduga mengandung enzim babi dan Human Deploit Cell, bahan dari organ manusia yang juga diharamkan Komisi Fatwa MUI.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Dengan penggunaan bahan-bahan tersebut, dan merujuk pada persyaratan dalam proses sertifikasi halal yang diterapkan LPPOM MUI, maka produk tersebut tidak dapat disertifikasi halal. Artinya, tugas LPPOM MUI sudah selesai. Karena informasi awal itu sudah diyakini bahwa vaksin MR itu tidak bisa dilanjut proses sertifikasi halal. Karena kuat dugaan mengandung unsur-unsur bahan yang haram dan najis menurut kaidah syariah.

Di Kabupaten Banjar sendiri diketahui beberapa sekolah telah menyelenggrakan vaksin MR kepada para murid-muridnya, namun sebagian sekolah ada yang tidak melaksanakan.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten  Banjar Ikhwansyah mengatakan, saat ini pihaknya belum menerima surat resmi dari dinas kesehatan provinsi Kalimantan selatan mengenai kabar adanya hasil yang menyebut vaksin MR mengandung enzim babi dan Human Deploit Cell.

“Kita belum menerima surat resmi mengenai pemberitahuan tersebut, jadi kita belum bisa memberikan tanggapan,”katanya.

Dia menambahkan, biasanya jika ada putusan seperti itu, pihaknya selalu mendapatkan surat resmi dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.

“Biasanya dalam waktu 24 jam kita pasti sudah menerima surat pemberitahuan, namun hingga kini kita belum menerima,”ucapnya.

Selain itu mengenai vaksin MR yang saat ini belum memiliki sertifikasi halal, pihaknya tidak memaksakan kepada pihak sekolah untuk melakukan vaksin MR kepada murid-muridnya.

“Kita tidak memaksa, apakah mereka akan menyelenggarakan vaksin ini atau tidak, bahkan jika pihak sekolah mau menunggu juga tidak apa, intinya kami tidak memaksa,”pungkasnya.

Diketahui vaksin MR yang diproduksi Serum Institute of India (SII) dan didistribusikan di Indonesia oleh Biofarma.(sai/sir)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh