Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Transportasi

Dilema Antar Sopir Taksi Umum dan Rental, Rebutan Penumpang Buat Nafkah

Avatar
3896
×

Dilema Antar Sopir Taksi Umum dan Rental, Rebutan Penumpang Buat Nafkah

Sebarkan artikel ini
Taksi angkutan umum di Kalsel.
Taksi angkutan umum di Kalsel.

Sepinya penumpang dalam beberapa tahun terakhir membuat penghasilan sopir taksi jurusan Hulu Sungai (sebutan daerah Banua 5) menurun drastis. Para sopir bahkan lebih memilih mendiamkan mobilnya dari pada berjalan mencari penumpang yang belum tentu ada.

BARABAI, koranbanjar.net – Sopir taksi asal Banjarmasin, Noval mengaku, sepinya penumpang taksi jurusan Hulu Sungai – Banjarmasin saat ini karena banyaknya travel dengan berbagai jenis mobil baru.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Para penumpang lebih memilih ikut travel dengan alasan sopirnya bisa menjemput dan mengantar penumpang sampai halaman rumah. Taksi gelap biasanya didominasi mobil Avanza dan APV,” kata Noval, Selasa (31/8/2021).

Selain banyaknya travel, sopir taksi berpengalaman ini juga mengatakan, maraknya rental mobil di daerah membuat banyak warga yang bepergian lebih memilih menyewa mobil ketimbang naik taksi.

“Jadi, kita para sopir saat ini harus pandai mencari tumpangan lain, misalnya membawa titipan barang atau buah. Kalau tidak begitu, kita tidak dapat uang untuk menafkahi anak istri,” tuturnya.

Sopir taksi banyak nganggur. (foto: ramli)
Sopir taksi banyak nganggur. (foto: ramli)

Dampak lainnya, jika sopir taksi hanya membawa sedikit penumpang maka sudah dipastikan beberapa penumpang tersebut akan dipindah ke taksi lain di jurusan yang sama sebelum sampai tempat tujuan.

“Misalnya dari Barabai ke Banjarmasin kita hanya bawa satu penumpang, lalu kalau sampai Kandangan masih tidak ada orang yang naik, maka terpaksa penumpang yang satu orang itu kita over (pindah) ke sopir lain. Karena kalau dipaksa diteruskan kita yang rugi ongkos bahan bakar,” keluhnya.

Terpisah, Sopir Travel Jurusan Hulu Sungai – Banjarmasin, Raudan mengaku sempat beberapa kali diancam sopir taksi L300 karena mengambil penumpang di pinggir jalan.

“Mau tidak mau terpaksa mengambil penumpang di pinggir jalan, kalau tidak seperti itu kami travel pun juga tidak bisa narik, memang ada yang minta jemput, tapi kalau satu atau dua orang, cukup untuk bahan bakar saja, uang roko, uang makan di mana lagi,” ujarnya.

“Kita tidak mencari siapa yang benar siapa yang salah, kita sama-sama cari makan , sama-sama untuk keluarga, memang tidak bisa dipungkiri travel sama taksi colt , lamaan taksi colt, tapi saya juga mencari peruntungan,” tutupnya.(mj-41/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh