BANJAR, KORANBANJAR.NET – Ada dugaan prostitusi terselubung di antara puluhan warung jablay atau warung remang-remang yang berada di pinggiran Jalan Gubernur Syarkawi, termasuk dalam wilayah Kecamatan Gambut dan Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Dugaan kuat tentang adanya praktik prostitusi ini diungkap berdasarkan penelusuran langsung koranbanjar.net ke sejumlah warung jablay tersebut, tengah malam di akhir pekan tadi.
Memang tak semua wanita yang bekerja pada warung malam di situ menawarkan tubuhnya kepada lelaki hidung belang. Namun jika mampir di warung yang pas, penawaran pun dilakukan secara blak-blakan oleh si wanita penjaga warung.
Seperti yang dilakukan Iin (bukan naman sebenarnya) saat koranbanjar.net berada di warungnya. Perempuan berusia 30 tahunan itu langsung mulai menawarkan usaha ilegalnya. “Gak ngamar mas?” ujarnya.
Dari perbincangan selanjutnya, belakangan diketahui pertanyaan Iin tersebut dimaksudkan untuk menawarkan jasa kencannya yang bisa langsung dilakukan di dalam sebuah kamar yang berada di warungnya.
Untuk bayaran per sekali kencan, Iin membanderol dirinya dengan tarif Rp 150 ribu. “Itu sudah sama kamarnya,” ucapnya.
Praktik prostitusi terselubung ini tak hanya dilakoni Iin sendiri. Dari penelusuran di sejumlah warung lainnya, setidaknya ada enam perempuan yang ditemui di warungnya masing-masing juga menjalankan bisnis esek-esek ini. Tarif yang dikenakan per sekali kencan berkisar dari Rp 150 sampai Rp 250 ribu, tergantung dari usia si pemilik tubuh. (mdr/dny)