Busyet, dampak negatif dari virus corona, harga bunga melati dan mawar di Kabupaten Banjar anjlok. Hal ini sangat dirasakan oleh petani bunga di Kabupaten Banjar.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Seiring dengan Status Tanggap Darurat Bencana Non Alam Covid-19 di Kabupaten Banjar dan diberlakukan imbauan untuk melaksanakan Sosial Distancing, membuat banyaknya tempat wisata religi di Kabupaten Banjar menjadi sepi.
Sepinya tempat wisata religi karena wabah virus corona, tentunya membawa dampak buruk kepada petani bunga di Kabupaten Banjar.
Menurut Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kabupaten Banjar, Ir HM Fachry MP menjelaskan, para petani florikultura mengalami kerugian sebagai dampak dari wabah virus corona.
“Hal ini dikarenakan, banyaknya tempat wisata religi yang tutup sementara dan acara keagamaan mengundang orang banyak juga dilarang dengan tujuan memutus penyebaran virus corona, sehingga membuat permintaan bunga di pasaran menjadi tidak ada,” jelasnya, Rabu (1/4/2020).
Ia menyampaikan, harga bunga di pasaran saat ini dapat dikatakan anjlok.
“Harga melati yang biasanya per gelas berkisar antara Rp1000 sampai Rp10.000 kini turun menjadi Rp500 per gelas. Bahkan bunga mawar yang biasanya Rp500 sampai Rp2000 per tangkai turun drastis menjadi Rp50 per tangkai,” terang Fachry.
Namun, saat ini petani bunga masih memiliki penghasilan lain. Karena selain bertanam bunga, mereka juga bertani padi. (har/dya)