Peristiwa pembunuhan di di Desa Jeranih RT 4, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalsel, Rabu (13/10/2021) malam tadi pukul 19.30 WITA, tidak hanya menewaskan warga setempat, Sukarman (66). Tetapi juga mengakibatkan H Arbain mengalami kritis di RSU Pelita Insani Martapura, bahkan bocah 16 tahun yang tidak lain cucunya sendiri, Adit turut terkena amukan pembunuh, Abdul Warsiman.
BANJAR, koranbanjar.net – Dalam peristiwa pembunuhan di Desa Jeranih, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, pelaku tidak hanya mengakhiri hidup Sukarman (66) dengan sejumlah bacokan. Tetapi seorang bocah 16 tahun, Adit juga terkena imbas amukan Abdul Warisman.
Informasi yang beredar di lokasi kejadian, saat Abdul Warsiman menyerang H Arbain, muncul Sukarman dengan tujuan melindungi H Arbain. Sukarman menghalangi ayunan parang yang mengarah kepada H Arbain. Bukannya menghentikan serangan, Abdul Warisman semakin membabibuta dan melayangkan serangan kepada Sukarman.
Akibatnya, Sukarman mengalami luka tebasan di tubuh bagian kanan, 2 sabaten di bagian punggung cukup dalam, luka tebas di pipi, luka bagian tangan dan satu telinga putus. Seketika itu Sukarman dan Arbain terkapar di lokasi kejadian.
Berikutnya, muncul bocah 16 tahun bernama Adit yang berteriak-teriak meminta tolong, menyaksikan kakeknya (H Arbain) sudah berlumuran darah. “Tolong…tolong…, kakek ulun,” ungkap satu warga menirukan teriakan Adit.
Rupanya Abdul Warisman betul-betul kesetanan, dia tidak menghentikan serangan. Malah berbalik arah menyerang bocah 16 tahun tersebut. Tetapi kali ini, Abdul Warsiman membalikkan mata parang, kemudian mengayunkan ke arah Adit. Tak ayal, ayunan parang yang sudah di balik tepat mengenai bagian kepala bocah itu.
“Untungnya, mata parang dibalik, coba tidak dibalik, yang tajamnya diayunkan, jangan-jangan anak itu juga akan tewas,” ucap warga.
Sementara itu, Kapolres Banjar melalui Kanit Reskrim Polsek Mataraman, Ipda Endar Susilo, membenarkan bahwa bocah 16 tahun, Adit juga menjadi korban.
“Dua korban lainnya juga mengalami luka tebas di bagian kaki, dan satunya bagian kepala. Keduanya dirawat di rumah sakit yang berbeda,” jelasnya.
Terkait duduk perkaranya, Kanit menerangkan, pihaknya masih belum dapat menyimpulkan.
“Singkatnya, pelaku ini datang ke rumah H.Arbain, di sana pelaku membabibuta menyerang korban. Lalu, korban Sukarman ini datang untuk melerai, dan malah menjadi korban juga,” jelasnya
Terkait dengan keberadaan pelaku maupun motif kejadian, pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Kita masih menggali informasi yang pasti ke korban yang selamat nanti. Korban ini tetanggaan dengan korban,” sambungnya.(maf/sir)